Meski Dilanda Krisis Cedera, Atlet Loncat Indah DKI Mampu Raih Medali Emas di PON XIX/2016

BABAT POST – Atlet DKI Jakarta akhirnya mampu menambah satu medali emas di nomor menara synchro putra usai mencetak 363,51 poin meski salah satu atletnya, Adityo Restu Putra mengalami cedera.

Adit mengalami cedera usai menjalani pemusatan latihan selama dua bulan di Tiongkok. Tak hanya Adit, beberapa atlet loncat indah Ibukota lainnya pun turut cedera, seperti Maria Natalia Dinda dan Lina Dini Yasmin.

Read More

“Saya cedera di bagian tulang lumban ketiga dan keempat di atas tulang ekor. Kadang sakitnya masih suka berasa. Tapi, saat berlomba tidak perlu saya rasakan, yang terpenting semangat saja tampilnya,” kata Adit usai pengalungan medali di Kolam Renang UPI, Bandung, Kamis (22/9).

DKI Jakarta sebenarnya sempat ketinggalan poin di loncatan awal. Tapi di loncatan keempat, Adit dan Andriyan langsung melesat dan mendapatkan poin paling bagus dari juri.

Setelah itu, mereka juga tampil lebih tenang dan berusaha menjaga konsistensi loncatan. Terbukti, hasilnya mereka mampu unggul dari wakil Jawa Timur yang merupakan peraih medali emas SEA Games 2011 Jakarta, M. Nasrullah Luthfi Niko Abdillah yang mendapatkan skor total 349,32 yang harus puas dengan perak serta wakil Sumatera Selatan, Yongki dan M.Ridho Akbar dengan 280,56 lewat raihan perunggu.

Atas kemenangan itu, Kepala Pelatih loncat indah DKI Harly Ramayani mengatakan, hasil yang diraih anak asuhnya itu cukup lumayan. Kendati demikian, mereka tetap perlu memperbaiki teknik dan gerkan serta peningkatan faktor kesulitan untuk bisa lolos ke pelatnas dan menyumbangkan medali emas buat Indonesia di SEA Games 2017 Malaysia.

Ditambahkan Harley yang merupakan anggota Komisi Teknik loncat indah Asia itu, cedera yang dialami Adit bukan semata-mata setelah dia latihan di Tiongkok, tapi juga karena para atletnya sempat berhenti latihan selama 1,5 bulan akibat renovasi kolam renang di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta untuk persiapan Asian Games 2018. Karena itu, para atlet jarang mendapatkan latihan dryland (latihan kering) dan hanya lebih sering latihan air di kolam renang Simprug.

Sayang, hal itu tidak diikuti Sari Ambarwati yang harus puas atas perunggu di nomor papan 1 meter putri. Sari hanya mampu meraih perunggu usai menorehkan poin 224,10 di mana Dinda hanya mampu finis kelima dengan skor 200,75.

Medali emas diraih wakil Jawa Timur Della Dinasari Harimu (264,05) dan perak direbut Eka Purnama Indah dari Kalimantan Selatan (233,65).

“Dinda, otot bahu kanannya sobek, Lina juga tapi lebih parah lagi. Ini pelajaran buat kami untuk ke depannya agar lebih fokus dan detail dalam memberikan program latihan serta lebih aware terhadap kondisi atlet,” pungkas Harly.

Tim loncat indah DKI selanjutnya akan mengikuti Kejuaraan Asia yang digelar di Jepang, pertengahan November mendatang. Itu jadi persiapan terakhir di 2016 sekaligus masuk dalam persiapan program latihan pelatnas menuju SEA Games 2017.

Related posts