Peringatan tragedi 9/11 : Ini catatan Catatan Percakapan Presiden Bush Saat Insiden 9/11 yang diungkap Mantan sekretarisnya

BABAT POST- Peringatan tragedi 9/11 : Ini catatan Catatan Percakapan Presiden Bush Saat Insiden 9/11 yang diungkap Mantan sekretarisnya – Untuk kali pertama,  catatan-catatan tulisan tangan yang berisi kata demi kata tentang bagaimana mantan Presiden Amerika Serikat, George W Bush, bereaksi ketika menerima kabar serangan 11 September diungkap ke publik.

Hari ini tepat 15 tahun lalu diperingati insiden mematikan yang sangat pilu di Gedung World Trade Center, New York. Dan untuk mengenangnya  markas Pentagon di Virginia pada 15 tahun lalu, mantan sekretaris Bush, Ari Fleischer, merilis enam halaman catatan yang dibuatnya pada saat Bush dan orang-orang penting di Gedung Putih bereaksi terhadap serangan di Gedung World Trade Center.

Dalam catatan itu terungkap bahwa di tengah kebingungan, Bush langsung bereaksi untuk membalas dendam terhadap teroris. Saat berbicara lewat telepon dari Air Force One dengan wakil presiden Dick Cheney , dia mengungkapkan kemarahannya.

“Kita akan mengejar mereka. Kita akan perang,” ujar Bush, seperti yang terungkap dalam catatan itu.

Setelah mengakhiri sambungan telepon itu, Bush kemudian memutar badan kepada ajudannya dan mengatakan, “ketika nanti kita tahu siapa yang melakukan semua ini, mereka tidak akan menyukai saya sebagai presiden. Tapi seseorang harus membayarnya.”

Di hadapan ajudan-ajudannya di dalam pesawat presiden itu Bush terus mengungkapkan kegeramannya.

Berita Terkait :  Pelaku Penyerangan di Wuerzburg Jerman Tewas Ditembak Mati Polisi

“Saya tidak sabar untuk mengetahui siapa yang melakukan ini. Pasti akan membutuhkan waktu, dan kita tidak mau menerima omong kosong,” kata Bush, seperti dilansir dari Independent.

Fleischer memang berperan sebagai pembuat notula presiden. Dia selalu menulis apa saja yang diucapkan oleh pemilik kursi nomor satu di AS itu.

“Saya selalu membuat catatan, karena itu memang pekerjaan saya. Tapi pada saat 11 September, itu sangat jelas bahwa membuat catatan tentang apa yang presiden lakukan dan katakan menjadi hal yang lebih penting lagi,” ujarnya kepada Reuters.

Fleischer mengatakan, pada dasarnya posisi dia sebagai sekretaris presiden membuatnya harus berada di samping Bush sepanjang hari dan tetap berada di kabin yang sama di Air Force One, untuk mendengar dan mencatat.

Beberapa materi yang terkandung dalam catatan ini telah diungkapkan ke publik. Fleischer sempat menggunakan potongan catatan itu menjadi cuitan di twitter, sebagai peringatan insiden berdarah itu. Tentunya, catatan itu diungkapkannya juga ke tim investigasi serangan 9/11.

Catatan tersebut tak hanya mengungkapkan kemarahan Bush saat mendengar kabar serangan teror itu. Ada juga tulisan Fleischer yang menunjukkan momen dramatis Bush di dalam Air Force One.

Kala itu, Bush mencoba untuk melawan pasukan pengaman presiden atau Secret Service, agar dapat segera kembali ke Washington.

Berita Terkait :  Masih Berseteru, Tahun Ini Iran Tak Kirimkan Satupun Calon Jemaah Haji

Awalnya Air Force One membawa Bush ke markas Angkatan Udara AS di Barksdale, Louisiana, kemudian ke Nebraska dan akhirnya kembali ke Washington pada malam hari.

“Saya ingin pulang secepatnya. Saya tidak ingin siapapun yang melakukan ini membuat saya berada di luar Washington,” kata Bush.

Seorang personel Secret Service kala itu menanggapi Bush dengan mengatakan, “tim kami mengatakan saat ini masih belum stabil.”

Bush pun mengakui bahwa dia juga telah mendengar pesan yang sama dari Cheney. Kala itu, Kepala Staf Bush, Andy Card juga mengatakan, “hal terbaik adalah menunggu debu-debu itu turun.”

Meski dijaga oleh agen dan berada di dalam Air Force One, namun ternyata ancaman serangan langsung ke pesawat presiden juga sempat terdengar.

Pada salah satu halaman itu, Fleischer menulis tentang adanya komunikasi dari darat ke dalam pesawat yang mengatakan, “berikutnya adalah Angel”.

Kekhawatiran pun, diungkapkan Fleischer, sangat terasa saat itu. Alasannya, Air Force One mempunyai kode nama Angel, yang berarti malaikat.
sumber cnn .
Dia mengatakan, penjaga bersenjata kemudian ditempatkan di luar pintu kokpit Air Force One, untuk memastikan tidak ada adanya ancaman di dalam pesawat itu sendiri.

Berita Terkait :  Kisah Bocah SD Abil Yang Harus Jualan Sepulang Sekolah Sampai Ketiduran Di Pinggir Jalan

Satu bulan kemudian, Bush dan timnya mendapatkan klarifikasi bahwa informasi dari darat dengan menggunakan sebutan ‘Angel’ kala itu adalah miskomunikasi. Hal itu kemudian membuat sistem komunikasi Air Force One diperbaharui.

Bush, yang kala itu baru menempati Gedung Putih selama delapan bulan, juga menunjukkan kekhawatiran akan keluarganya. Dia berkali-kali memastikan keluarganya dalam kondisi yang aman. Istri Bush, Laura, bersama dua putri mereka dibawa dan diamankan di satu tempat.

“Barney?” Bush pun tak lupa menanyakan tentang keamanan anjing terrier Skotlandia miliknya. “Dia sedang menggigit tumit Osama bin Laden,” jawab Card.

Sembilan hari setelah insiden yang menewaskan hampir 3000 orang dan menyebabkan luka-luka lebih dari 6000 orang, Bush akhirnya mendeklarasikan ‘perang melawan teror’.

“Perang kita terhadap teror akan dimulai dengan Al Qaeda, dan itu tidak akan berakhir begitu saja. Perang tidak akan berakhir sampai semua kelompok teroris di dunia telah ditemukan, diberhentikan dan dilawan,” kata Bush di hadapan kongres dan disaksikan warga AS.

Meski kemudian pernyataan Bush tersebut dianggap sebagai ide yang tidak baik, namun suasana hati warga AS yang terkejut, sedih dan marah terhadap aksi teror kala itu membuat Bush mendapatkan tepukan tangan.

Related posts