Babatpost.com – Lanjutkan Prosesi, Puluhan ribu Jemaah Haji bergerak ke Mina, Jumat 9 September kemarin digunakan sebagai lanjutan Ritual Haji, para Jemaah Haji Tarwiyah mulai bergerak menuju ke Mina tidak kurang dari puluhan ribu orang mulai merangsek kesana. Total ada 12ribu lebih orang jemaah dari Indonesia.
“Sebagian ada yang berangkat besok pagi langsung ke Mina,” ujar Kadaker Makkah Arsyad Hidayat di kantor PPIH Arab Saudi, Makkah Sabtu.
Seksi Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi mencatat sebanyak 12.925 jamaah haji asal Indonesia melaksanakan tarwiyah, sementara 115.805 orang memilih tidak melaksanakan tarwiyah. Jamaah yang memilih tarwiyah teridentifikasi mayoritas berasal dari embarkasi Jawa Barat dan Solo. Puluhan ribu Jemaah Haji bergerak ke Mina
“Data ini berdasarkan laporan yang masuk pada Jumat malam,” ujar Kasi Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi Tawwabuddin Muh Mulyana, sembari menyatakan data ini masih ada kemungkinan berubah karena jumah totalnya belum mencapai angka 155.200 jamaah.
Berpijak pada data di atas, Arsyad menjelaskan, terjadi penurunan jumlah jamaah haji tarwiyah pada tahun ini, meski dia tidak mengetahui penyebabnya.
“Kalau diprosentase angkanya tidak sampai 10 persen, tapi angka ini masih berkembang, dari tahun lalu turun sekitar seribuan.
Tren turun kenapa kami tak tahu, yang jelas posisi pemerintah hanya memfasilitasi jamaah berangkat dari Makkah ke Arafah,” ujarnya. Puluhan ribu Jemaah Haji bergerak ke Mina
Kendati demikian, Arsyad memastikan pihaknya tetap melakukan pemantauan kepada para calon jamaah haji yang memilih berangkat lebih awal ke Mina untuk melakukan tarwiyah. Para petugas perlindungan jamaah dari unsur TNI-Polri juga sudah diterjunkan untuk mengawal para jamaah tarwiyah.
“Pemasangan petugas perlindungan jamaah yang berada di Mina, termasuk juga kalau seandainya jamaah satu kloter berangkat semua, petugas kita ya mendamping mereka baik ketua kloter, TPIH, maupun TKHI,” ulasnya.
Pemerintah sedari awal memutuskan tidak memfasilitasi jamaah haji yang memilih melaksanakan ritual tarwiyah. Dalam ajaran Islam, prosesi tarwiyah memang ada dasar hukumnya, namun karena jika dilakukan membutuhkan energi cukup besar dan berpotensi memberatkan jamaah, maka tidak disarankan untuk melakoninya.
Jamaah tarwiyah berangkat lebih awal ke Mina ketimbang jamaah haji non tarwiyah. Mereka kemudian bergerak ke Arafah dengan berjalan kaki untuk berkumpul dengan jamaah lain yang tidak ikut tarwiyah pada 9 Dzulhijah. Adapun jarak Mina ke Arafah sekira 9 kilometer, Muzdalifah berada di tengah-tengah dua wilayah itu. Puluhan ribu Jemaah Haji bergerak ke Mina
Di Arafah nanti para jamaah haji akan melakoni tirual wukuf yang menandai puncak haji pada Minggu 11 September 2016. Bakda salat Maghrib jamaah didorong ke Muzdalifah untuk melakoni prosesi mabit
(menginap) dan mengambil batu kerikil untuk lontar jumrah.
Kemudian, lepas tengah malam 10 Dzulhijah jamaah akan dimobilisasi menggunakan bus ke Mina untuk mabit di tenda-tenda dan melempar jumrah pada 11, 12, dan 13 Dzulhijah.
“Dengan berjalan kaki dalam kondisi panas seperti ini ke Arafah (dari Mina), kemudian yang kedua tak sedikit yang tarwiyah itu orang tua dan orang sakit, menurut saya berlebihan, ada memang yang menyatakan bahwa tarwiyah itu disyariatkan tapi kalau pun ada ya menurut saya orangtua-orangtua itu jangan sampai jalan kaki,” ulasnya.