BABAT POST – Gregoria Mariska harus menyudahi langkahnya di Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2016 lebih awal. Ia pun gagal memenuhi targetnya untuk tembus semifinal di Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2016 pasca kalah dua game langsung dari pemain Malaysia, Goh Jin Wei, 23-25 dan 12-21, di babak pertama.
“Kecewa rasanya karena jauh dari target. Saya main nggak sesuai harapan dan harus kalah di babak awal. Tapi mau gimana lagi,” kata Gregoria ditemui usai laganya.
Pertandingan di gim pertama berlangsung cukup sengit. Kejar mengejar kerap terjadi, bahkan hingga akhir gim pertama. Sempat tertinggal 17-20, Gregoria samakan kedudukan 20 sama. Sayang setelah saling susul poin demi poin, Gregoria kalah 23-25.
Masuk ke gim dua, Gregoria tidak bisa berbicara banyak. Ia terus berada di bawah tekanan Goh. Gregoria pun akhirnya menyerah kalah.
“Sebelum berangkat ke Balikpapan ini saya sempat sakit tangannya. Tapi akhirnya udah enakan dan saya rasa saya bisa mengatasi. Tapi ternyata pas masuk ke game dua semakin sakit terasa. Lawan juga jadinya semakin percaya diri pas tahu saya ada kendala,” ujar Gregoria.
Gregoria dan Goh sebelumnya sudah berhadapan di Asia Junior Championship 2016 lalu di Bangkok, Thailand. Saat itu Gregoria menang 18-21, 26-24 dan 21-15.
Kegagalan juga harus dialami Anthony Sinisuka Ginting yang harus mengakui keunggulan wakil Tiongkok, Zhao Jun Peng 18-21, 20-22 di babak pertama Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2016.
Sejak gim pertama dimulai, Anthony terus berada di bawah dominasi Zhao. Ia tertinggal jauh 5-1, 7-13 dan 9-16. Anthony sempat mengejar menjadi 18 sama, namun sayang akhirnya tetap kalah 18-21.
Masuk di gim kedua, Anthony berusaha membuka peluang dengan unggul tipis 9-7. Tapi Zhao lagi-lagi menyusul dan membalikkan angka, menjadi unggul 14-9. Unggulan sembilan Indonesia tersebut akhirnya kalah setelah mencoba menyusul lawan.
“Saya banyak mati sendiri. Itu yang bikin poin yang terbuang. Di gim pertama dan kedua saya sempat ketinggalan jauh, terus hampir nyamain. Mungkin kalau dari awal bisa dijaga ketat poinnya, mungkin bisa,” kata Anthony.
“Yang paling berpengaruh kali ini, itu anginnya. Beberapa kali saya siap buat jumping smash, terus bolanya goyang, saya jadi ragu-ragu. Lawan sebenarnya tidak terlalu istimewa, hanya ia jarang mati sendiri. Dia cuma menunggu kesalahan saya aja,” ujar Anthony lagi.
Terhenti di babak pertama diakui Anthony masih jauh dari targetnya di Balikpapan ini. Sebelumnya Anthony mematok target tembus babak final.
“Saya bersyukur bisa dikasih kesempatan bisa cari kesempatan cari pengalaman di sini. Walaupun hasil ini tidak sesuai target awal saya. Di awal saya ingin bisa melampaui hasil tahun lalu. Tahun lalu saya kalah di semifinal. Berarti kan paling nggak saya bisa ke final,” ujar atlet besutan klub SGS PLN Bandung tersebut.
Selepas Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2016, Anthony akan langsung bersiap untuk pertandingannya di PON XIX/2016 Jawa Barat.