BABAT POST – Beberapa waktu belakangan tersiar kabar tak sedang dari usaha waralaba makanan khas Italia yakni Pizza Hut. PT Sarimelati Kencana selaku perseroan yang menaungi Pizza Hut dan Pizza Hut Delivery (PHD) diduga menggunakan bahan baku kedaluwarsa yang diberitakan oleh salah satu media nasional.
General Manager Pizza Hut Delivery (PHD) Indonesia Andrias Chandra pun menegaskan bahwa Pizza Hut tidak menggunakan bahan makanan kedaluwarsa dalam operasionalnya. Ia berujar, jangankan menggunakan bahan kedaluwarsa, pihaknya juga tidak merekomendasikan perpanjangan masa kedaluwarsa bahan-bahan makananya.
“Kami mengklarifikasi pemberitaan yang beredar beberapa hari ini,” ujar Andrias ketika ditemui pewarta di gudang penyimpanan bahan makanan Pizza Hut, Bantargebang, Bekasi, Selasa, 6 September 2016.
Chandra mengatakan, meski ada isu kedaluarsa, penjualan terhadap produk yang dijual tidak terganggu bahkan berjalan normal.
“Sejauh ini masih normal, tidak boom (naik) dan juga tidak turun, kami terima kasih sekali kepada pelanggan-pelanggan setia kami, yang percaya bahwa pizza hut selalu menggunakan bahan-bahan yang bagus, bermutu, aman dan layak di konsumsi,” ujar Andrias.
Menurutnya, dengan menginjak usia ke 32 tahun menjalankan usaha di Indonesia pihaknya terus berupaya menjaga kepercayaan konsumen.
“Kami di sini (Indonesia) sudah 32 tahun dan juga mau 32 tahun ke depan lagi, kami mau long term karena nomor satu customers kami harus jaga, kami sebulan melayani empat juta customer, ini ada tanggung jawab moral dan komitmen,” tegasnya.
Sementara itu, berkaitan dengan adanya isu soal penggunaan bahan kadaluwarsa PT Sarimelati Kencana langsung berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberikan klarifikasi. Dia mengaku bahwa perusahaan tidak pernah memperpanjang masa kedaluwarsa.
“Manajemen kami ambil inisiatif ketemu BPOM untuk klarifikasi. Sudah ketemu. Hasilnya apa, saya belum tahu,” ujar General Manager PHD Andrias Chandra di fasilitas penyimpanan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmadi, mengatakan sidak tersebut telah dilakukan oleh pihaknya sejak hari Minggu, 4 September 2016.
“Iya benar, dari dua atau tiga hari yang lalu. Kami sudah mulai inspeksi ke lima (kota) administrasi, seperti timur, barat, utara, selatan dan pusat,” kata Koesmedi.