Bukan Rossi Ataupun Marquez, Tapi 2 Pembalap Ini yang Mampu Jegal Cal Crutchlow

BABAT POST – Kejutan kembali tersaji di sesi kualifikasi Grand Prix Inggris, Sabtu (3/9/2016). Cal Crutchlow secara mengejutkan tampil sebagai pembalap tercepat di Sirkuit Silverstone yang basah akibat guyuran hujan. Pembalap LCR Honda itu pun berhasil merebut pole position untuk balapan Minggu (4/9/2016).

Crutchlow yang tampil di Kualifikasi kedua (Q2) berkat posisi keempat di Free Practice ketiga (FP3), sukses mengukir waktu terbaik. Tempat kedua diisi Valentino Rossi dari Movistar Yamaha, diikuti joki Suzuki Maverick Vinales di tempat ketiga. Keberhasilan Crutchlow membuatnya melengkapi penampilan gemilang di Ceko di mana ia keluar sebagai juara.

Read More
Berita Terkait :  Akankah GP San Marino 2016 Bakal Suguhkan Pemenang Berbeda?

Adapun Marc Marquez yang sempat merajai sesi latihan keempat, malah terjatuh di sesi kualifikasi. Kendati demikian, ia masih bisa mengamankan tempat kelima. Tempat keempat diisi rekan setim Marquez di Repsol Honda, Dani Pedrosa.

Pembalap Aspar Eugene Laverty, sejatinya bisa bersaing mengamankan pole. Namun catatan waktunya menurun di lap terakhir dan tertahan di posisi enam.

Scott Redding dari tim Pramac, menempati posisi tujuh. Joki utama Ducati Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso masing-masing menghuni peringkat delapan dan sepuluh. Posisi sembilan dihuni Jorge Lorenzo, yang tampaknya masih kesulitan melibas trek basah dengan ban Michelin.

Cal Crutchlow sendiri menyebut Valentino Rossi dan Marc Marquez bukan rival yang ditakutinya saat melakoni GP Inggris. Wakil LCR Honda itu mengklaim yang bisa menjegal langkahnya hanyalah duo Ducati.

Crutchlow punya beban sangat berat saat race, Minggu (4/9/2016). Sebagai pembalap tuan rumah, dia berkewajiban jadi yang tercepat di sirkuit Silverstone. Maklum, dia baru saja mencetak sejarah sebagai pembalap Inggris pertama yang meraih pole position di kandang selama 39 tahun terakhir.

Berita Terkait :  Insiden MotoGP Sepang, Lorenzo Minta Poin Rossi Dihilangkan

Terlebih, saat GP Republik Ceko, 21 Agustus lalu, Crutchlow berhasil meraih kemenangan pertamanya selama berkarir di MotoGP. Dia diharapkan dapat meraih angka penuh untuk kedua kalinya secara beruntun.

Untungnya, satu modal penting sudah dikantungi Crutchlow, yakni status pole sitter. Selain itu, tunggangan rider berusia 30 tahun tersebut sudah dilengkapi sassis baru. Pemasangan sassis itu membuatnya bisa melaju sangat cepat.

“Itu benar. Saya telah diberikan sasis baru. HCR dan Honda ingin saya mengevaluasinya. Itu sudah saya lakukan. Kami telah mengujinya saat kualifikasi. Saya tidak tahu keputusan final saat balapan nanti. Tapi, perkembangannya cukup bagus. Mungkin kami akan memakainya saat balapan nanti,” jelas Crutchlow, dikutip crash.

Berita Terkait :  Menang di GP Jerman, Marc Marquez Tetap Pesimis Tatap Gelar Juara

Tapi, ketika ditanya peluangnya jadi penenang, Crutchlow tidak berani sesumbar. Dia malah lebih mengkhawatirkan rival kuat lainnya, khususnya Ducati. Meski dua wakilnya, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso, akan balapan di dari grid delapan dan 10, Crutchlow merasa Ducati bisa saja membuat kejutan.

Crutchlow mengaku yang paling dicemaskannya bukanlah Rossi yang notabene kampiun GP Inggris musim lalu. Walau rider asal Italia itu akan balapan dibelakangnya, Crutchlow melihat The Doctor masih punya masalah yang sepertinya sulit terpecahkan.

“Saya merasa kami mungkin saja akan diasapi Ducati saat balapan nanti. Saya berkata jujur. Kenyataannya mereka sangat cepat. Marc Marquez dan Maverick Vinales bisa melaju cukup stabil. Valentino Rossi juga bisa membahayakan. Tapi, Ducati bakal melaju dengan sangat cepat,” pungkas Crutchlow.

Related posts