Jemaat berhasil gagalkan Serangan ‘bom’ dan pisau di gereja Medan

BABAT POST-Jemaat berhasil gagalkan Serangan ‘bom’ dan pisau di gereja Medan– Seorang ektrimis berusaha menyerang Pastor saat Misa namun kesigapan jemaat gereja Katolik Santo Yosep di Medan mengagalkan itu, diduga membawa bom -ditemukan bendera ISIS digambar tangan.

Pastor Albert Pandiangan, 60 tahun, mengalami luka ringan di bagian tangan oleh tusukan pisau, dan segera mendapat perawatan.

Sang pelaku ternyata remaja 18 tahun, dimana dirinya berpura-pura sebagai jemaat, duduk ikut misa sekitar pukul 08.00.

Nana Manulang, 23, jemaah yang juga saksi melihat pelaku membuka ranselnya yang dicurigainya sebagai bom.

Nana juga melihat baterai dan pipa di dalam jaketnya. Kemudian pelaku berdiri dan dari dalam ransel keluar asap dan suara seperti petasan tapi tidak terlalu keras serta mengeluarkan kembang api. Sang pemuda itu mencoba mendekati Pastur dengan berlari sambil membawa senjata tajam dan dipukulkan ke arah Pastur  yang menyebabkan pastur terluka di tangan sebelah kiri,” papar juru bicara Polda Sumut, Rina Ginting, dalam pesan teks kepada wartawan.

Dilaporkan wartawan di Medan, Maskur Abdullah, lelaki yang kemudian diketahui berinisial IAH itu diduga hendak melakukan serangan bom bunuh diri, namun belum jelas apakah benda di ranselnya benar-benar merupakan bahan peledak.

“Tapi memang sejumlah saksi, termasuk pastor, melihat percikan api dari ranselnya. Pastor langsung bergerak menyelamatkan diri, dan jemaat yang lain langsung membekuk lelaki tadi, dan berhasil mengamankan bom rakitan, dan memukulinya sampai babak belur, sebelum memanggil polisi” papar Maskur Abdullah seperti yang dilaporkan ke BBC.

Ia menyebutkan, para jemaat tidak terlalu berpikir panjang tentang kemungkinan meledaknya benda yang diduga bom.

Foto-foto yang diedarkan kepolisian menunjukkan tersangka pelaku babak belur berlumuran darah, diduga dipukuli jemaat saat mencoba menghentikan aksinya menyerang pastor

Dalam pemeriksaan awal, menurut polisi, terduga pelaku mengaku ia disuruh orang yang ketemu di jalan untuk melakukan peledakan.

Polisi kemudian menggeledah tempat kosnya untuk menyelidiki lebih jauh.

Ditemukan lambang kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS yang digambar tangan -belum jelas apakah ditemukan di ranselnya atau di tempat kosnya.

Tim penjinak bom polisi, Gegana diturunkan di Gereja Santo Yosep. Polisi juga dikerahkan menjaga gereja di berbagai tempat di Medan.

Sejauh ini polisi masih melakukan penyelidikan, dan belum memberikan keterangan lebih lanjut.

Sumber BCC

Related posts