BABAT POST – Media sosial akhir-akhir ini dihebohkan dengan kehadiran ‘Mukidi’. Nama khas Jawa itu sangat erat dengan gaya polos dalam setiap joke atau lawakan yang disebar di media sosial.
Jika belum pernah mengenal apa itu lawakan Mukidi? Siapa itu Mukidi dan bagaiman saat ini bisa terkenal, sebaiknya baca kisah lucu berikut.
Alkisah, Mukidi dari Kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah ingin kembali ke Jakarta. Ia pergi ke Ibu kota menggunakan bus malam. Sama- sama kita ketahui sopir bus malam itu selalu memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Singkat cerita, bus yang ditumpangi Mukidi memasuki Tol Cikampek.
Hampir seluruh penumpang bus tertidur kecuali si Mukidi. Saat sedang mengebut, sang sopir mengerem mendadak tanpa sebab. Brakk! Para penumpang terbangun kaget dan mendapati kepala mereka berdarah karena tersentak kursi penumpang lain.
Namun, keanehan terjadi pada penumpang yang duduk di sebelah persis Mukidi. Wanita itu terlihat mengeluarkan darah dari lubang hidung secara terus menerus. Penasaran, Mukidi pun langsung bertanya kepada ibu tersebut.
Mukidi: Bu, saya mau tanya. Ini kan penumpang lain kepalanya ya yang berdarah. Lantas kenapa ibu malah hidungnya yang berdarah saat sopir rem mendadak tadi?
Ibu: Ya mas, karena sewaktu tidur tadi saya masih keasyikan ngupil
Kutipan cerita Mukidi di atas merupakan satu dari ribuan karya buatan Soetantyo Moechlas. Pria yang kini berumur 62 tahun itulah ternyata pembuat karakter lucu Mukidi.
Soetantyo atau yang akrab disapa Yoyo beserta istri dan anaknya tinggal di Jalan Pembangunan I No I, Jatibening, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pensiunan sebuah perusahaan asal Jerman itulah yang menciptakan tokoh lawakan Mukidi.
Menggunakan topi pelukis atau flatcap dan berbusana kasual, Yoyo pun membagi kisah dirinya saat memulai membuat lawakan dengan karakter Mukidi.
“Jadi tokoh Mukidi itu sudah ada sekitar tahun 2.000-an. Itu awalnya saya terinspirasi dengan tokoh Mukidi dari acara di Radio Prambors Warkop DKI pada tahun 1976. Dahulu pemerannya Nanu Mulyono. Apa-apa Mukidi. Mukidi nama Jawa banget. Nama Mukidi itu simple, cepat dihafal dan melekat,” kata Yoyo, di kediamannya, Sabtu 27 Agustus 2016.
Semenjak itu, pria lulusan Sekolah Kimia Tunas Bangsa, Jakarta ini langsung terinspirasi mebuat sebuah lawakan segar dan singkat tanpa gambar. Mukidi, lanjut Yoyo digambarkan tokoh polos yang sok tahu. Mukidi memiliki sahabat karib bernama Wakijan.
Dalam karakter itu, Mukidi memiliki istri bernama Markonah. Hasil pernikahan Mukidi memiliki dua orang anak bernama Mukiran dan Mikirin.Yoyo pun terus menulis tentang Mukidi. Ia aktif membuat cerita humor Mukidi di Milis Ida Krishnashow di Prambors FM.
“Akhirnya saya buat bahan ice breaking (pencair suasana) saat menjadi trainer di tempat kerja. Saya juga masukan cerita Mukidi dalam majalah internal kantor,” lanjutnya.
Karya pertamanya sebuah buku berjudul Laskar Pelawak 1, Balada Mukidi dan Wakijan. Buku tersebut pun laris manis terjual. Yoyo mengaku, buku tersebut murni merupakan karya sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain.
“Buku saya itu yang nulis ya saya, saya yang edit, saya yang nyetak saya juga yang nerbitin. Sampai buku ketiga saya juga seperti itu,” katanya.
Setelah itu, sekira tahun 2012, teman Yoyo membuatkan sebuah blog yang bisa diisi cerita humor Mukidi dengan alamat www.ceritamukidi.wordpress.com. Ia pun akhirnya membuat akun facebook sama dengan namanya Soetantyo Moechlas. Setiap hari ia posting cerita-cerita terbaru Mukidi. Bahkan per harinya ada 300 orang yang add akun facebook Yoyo.