BABAT POST – Ada pemandangan berbeda saat pemakaman istri Tukul Arwana, Susiana atau Susi Similikiti. Ratusan ojek online turut menghadiri pemakaman tersebut. Mereka berombongan membuat rapat suasana di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Mereka memang menjadi barisan pelayat selain daripada sanak keluarga, kerabat, dan teman-teman Tukul maupun Susi. Barisan ojek online ini datang untuk mengantarkan jenazah Susi ke tempat peristirahatan terakhir.
Menurut salah satu perwakilan ojek online itu bernama Ferry Ambon, bahwa personel yang datang menghadiri pemakaman sekitar 300 orang. Mereka mengenakan jaket dan helm hijau yang selama ini menjadi ciri khas.
“Ada sekitar 300 orang datang untuk rasa solidaritas. Mas Tukul memang dekat dengan kami,” ujar Fery Ambon, salah satu pengendara ojek online asal Pertukangan, Jakarta Selatan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Selain menjadi pelayat, mereka juga membantu mobil jenazah dan pengiringnya agar tidak terjebak kemacetan. Meskipun banyak dari mereka yang tak bisa mengiringi semenjak rumah duka karena jam pemakaman yang dimajukan.
“Niatnya kami mau iring-iringan sampai ke pemakaman tapi karena jam pemakaman dimajukan jadi telat semuanya. Rencananya semua komunitas se-Jakarta Selatan yang mau ikutan mengiringi. Karena memang persaudaraan kami sangat kuat,” tutur Ferry Ambon.
Menurut salah satu perwakilan mereka, Robert, ratusan ojek online ini mendatangi TPU Jeruk Purut karena adanya rasa solidaritas. Sebelumnya, Tukul pernah datang melayat ketika istri dari salah seorang ojek online meninggal dunia.
“Kawan-kawan datang se-Jabodetabek untuk rasa solidaritas. Karena kemarin Tukul sempat datang ngelayat saat istri dari salah satu rekan kami meninggal. Jadi sekarang kami menghormati juga,” ujar Robert di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (24/8).
Bagi mereka, Tukul merupakan salah seorang selebriti yang memiliki sikap merakyat. Meskipun sudah berada di puncak popularitas, namun komedian yang dikenal karena kumis lelenya tersebut tak pernah lupa dengan orang-orang seperti mereka.
“Tukul sangat bersosialisasi di lingkungan. Dia suka nongkrong bareng sama rekan-rekan ojek online di wilayah selatan. Dia nggak lupa sama orang-orang bawah. Sangat peduli,” tuturnya.
Susi Similikiti meninggal dunia pada Selasa, 23 Agustus 2016 sekitar jam 18.00 WIB. Ia yang sudah terbujur kaku di kamarnya berusaha diselamatkan oleh Tukul Arwana dan keluarga dan dibawa ke Rumah Sakit Brawijaya. Namun takdir berkata lain karena Susi ternyata sudah menghembuskan napas terakhirnya.