BABAT POST – Sebuah kejadian menegangkan dibalik kegembiraan merayakan HUT RI ke-71 baru saja terjadi di kecamatan Sumarorong, Mamasa, Sulawesi Barat.
Ketegangan dipicu dengan pemberian hadiah 9 lembar celana dalam oleh panitia kepada peserta yang dinyatakan sebagai juara umum rangkaian pertandingan olahraga, lomba dan kesenian tradisional.
Panitia dituding melecehkan dan menghina peserta dengan cara memberi hadiah celana dalam kepada peserta yang dinyatakan juara umum.
Warga yang merasa keberatan menuntut camat Sumarorong dan pihak panitia HUT Kemerdekaan untuk meminta maaf secara langsung di depan publik dan membuat pernyataan maaf secara tertulis.
Arisenjaya Sambokaraeng, kepala MAN 1 Sumarorong yang merasa dilecehkan panitia HUT Kemerdekaan menjelaskan, tuntutan permintaan maaf itu disampaikan dalam pertemuan dengan camat Sumarorong dan panitia, Senin malam lalu (22/8/2016).
Camat dan panitia pun, kata Arisenjaya, sudah sepakat untuk meminta maaf dan membuat pernyataan tertulis tentang permintaan maaf itu.
Meski camat dan panitia HUT sudah meminta maaf, namun sejumlah warga belum puas. Mereka akan melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Henok Samalangi, komite MAN 1 Sumarorong yang juga tersinggung dengan hadiah celana dalam itu mengaku sudah mengadukan kasus ini ke jalur hukum untuk menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang.
“Saya sedang di kantor polisi bersama sejumlah warga lainnya hari ini terkait kasus dugaan penghinaan dan pelecehan yang dilakukan panitia kepada juara lomba HUT Kemerdekaan,” tutur Henok.
Sejumlah warga Sumarorong lainnya menilai, pemberian hadiah dari panitia sangat tidak etis di tengah warga yang sedang gegap gempita menyambut HUT Kemerdekaan.
Lily, warga Sumarorong lainnya menilai, pemberian hadiah aneh tak selamanya disambut gembira dan suka cita oleh yang menerimanya. Bentuk hadiah dan tata cara memberikannya yang tidak tepat justru bisa menuai petaka.
Kasus pemberian hadiah celana dalam ini juga menuai kritik dari para netizen di media sosial. Elsi Juniaty, misalnya, menilai, panitia HUT RI Sumarorong itu buta hati.
“Dia tidak tau asal dirinya dari seorang perempuan,…!! sama saja dia melecehkan ibu kandungnya sendiri,..kecuali dia tdk lahir dari rahim seorang ibu. Meski itu perbuatan Panitia Hut ke 71 tapi dia sdh menggambarkan rendahnya moralitas tau ussanga kalena manarru,” tulis Elsi dalam akun Facebook miliknya.