Kelompok Abu Sayyaf Minta Uang Tebusan RP 45 M untuk Bebaskan 5 ABK TB Charles

BABAT POST – Segala upaya terus dilakukan untuk membebaskan 5 ABK TB Charles yang masih disandera kelompok teror di Filipina, Abu Sayyaf. Dan baru-baru kelompok tersebut meminta uang tebusan sebesar Rp 45 miliar untuk pembebasan lima ABK TB Charles asal Samarinda yang masih disandera.

Hal itu diungkapkan Elona, istri salah satu sandera, M Robin Piter.

Read More

“Saya dengar dari sambungan komunikasi salah satu sandera yang bernama M Nasir di televisi. Pak Nasir itu bilang Rp 45 miliar untuk lima ABK. Batas waktunya sampai 23 September 2016,” kata Elona, Sabtu (20/8/2016).

Menurut Elona, angka tersebut sudah berkurang dari permintaan awal, yakni Rp 60 miliar.

“Waktu pertama kali kan mintanya Rp 60 miliar, sekarang sudah diturunkan dan diberi waktu sebulan,” ujarnya.

Berita Terkait :  Kelompok Abu Sayyaf Terima Uang 50 Juta Peso dari Pemerintah Filipina Untuk Pembebasan Sandera Asal Norwegia

Meski demikian, Elona tidak mengetahui apakah PT PP Rusianto Bersaudara akan membayar uang tebusan tersebut atau tidak.

“Saya sih enggak tahu kalau uang tebusan mau dibayar atau tidak. Tapi saya yakin Pemerintah akan bebaskan lima sandera yang masih tersisa,” ujarnya.

Hingga kini, Elona belum mendapat kabar terbaru dari tim Crisis Center. Namun, Elona cukup lega saat mengetahui suaminya masih sehat selama ditawan Abu Sayyaf.

“Yang penting saya tahu dia masih sehat. Saya berharap dia tetap kuat di sana,” tuturnya.

Sementara itu Dian Megawati, istri salah satu ABK yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina, Ismail, berharap Kemenlu segera memulangkan suaminya ke Samarinda. Dian ingin bertemu suaminya yang berhasil melarikan diri dari kelompok bersenjata tersebut.

“Saya dapat informasi dari crisis centre kalau suami saya masih diperiksa di KBRI Manila. Dia diperlukan untuk membantu membebaskan teman-temannya,” kata Mega, Sabtu (20/8/2016).

Berita Terkait :  Foto Porno BaladacintaRizieq segera Dipastikan Oleh Inafis

Meski demikian, Mega mengatakan dirinya sangat merindukan suaminya.

“Saya sudah sangat lega dia sudah selamat. Saya juga tahu kalau dia dibutuhkan untuk membantu membebaskan teman-temannya. Tapi setelah semua urusan selesai, saya berharap dia segera dipulangkan ke Samarinda,” ujarnya.

Selama berada di Manila, Ismail dan Mega tidak pernah berkomunikasi. Mega mengatakan Ismail benar-benar belum bisa dihubungi.

“Dia masih belum bisa dihubungi. Saya berharap bisa berkomunikasi. Saya ingin dengar langsung tentang kesehatannya,” ungkap Mega.

Dua anak buah kapal tunda Charles 001 berhasil melarikan diri dari kelompok bersenjata yang menyandera mereka di Filipina.

Kedua ABK itu adalah Ismail Tiro dan Muhammad Sofyan, yang sebelumnya telah ditawan lebih dari sebulan terakhir. Keduanya berhasil melarikan diri dengan selamat dan kini berada dalam perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia Manila di Filipina.

Ismail dan Sofyan hingga kini masih di KBRI Manila untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Berita Terkait :  TNI AL dan US Navy gelar latihan bersama di Laut Jawa

Kepala Sub Direktur Pengawasan Kekonseleran Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Krishna Djelani, mengaku belum bisa memastikan kapan keduanya pulang.

Namun, Krishna menjamin Kemenlu segera memulangkan keduanya ke Tanah Air setelah segala urusan selesai.

“Kami juga masih berupaya terus membebaskan lima sandera lainnya. Dimana mereka terbagi dua kelompok yakni kelompok 4 dan kelompok 3 sandera. Dua orang yang lolos ini berada di kelompok 4. Tapi kami upayakan sisanya dibebaskan,” kata Krishna di Makassar, Jumat (19/8/2016).

Ada pun upaya pembebasan sandera lainnya yakni dengan melakukan negosiasi. Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan untuk para sandera yang tersisa.

“Kelompok 4 diminta tebusan sebesar 20 juta ringgit sedangkan kelompok 3 diminta tebusan sebesar 150 juta peso. Pihak perusahaan didampingi oleh pemerintah kemudian melakukan negosiasi dan terakhir mereka meminta 150 juta peso untuk semuanya. Tapi kami masih terus melakukan negosiasi,” ucapnya.

Related posts