Arcandra Tahar Tidak Menyesal Dicopot Jadi Menteri ESDM

BABAT POST – Pasca pemberhentiaannya secara resmi mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengaku tidak menyesal dengan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencopotnya dari jabatan yang baru diemban selama hampir 20 hari tersebut.

Hal ini lantaran pria yang pernah menetap di Amerika Serikat (AS) tersebut dikabarkan memiliki kewarganegaraan ganda.

Read More

Dia mengatakan, jika memang Presiden Jokowi harus memberhentikannya dari jabatan Menteri ESDM maka hal tersebut sudah menjadi takdirnya. Terpenting, sambung dia, dirinya sudah melakukan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Berita Terkait :  IIFPG DPR gelar bakti sosial menjelang Natal dan Tahun Baru 2022

“Kok bisa ya menyesal, tidak ada, semua sudah ada yang atur. Namanya takdir enggak ada yang tahu. Kalau kita tahu justru takdir takut. Lakukan yang terbaik, yang diwajibkan usaha kemudian serahkan ke yang kuasa,” kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/8/2016).

Menurutnya, memberikan yang terbaik untuk bangsa ini tidak harus menjadi seorang menteri. Karena itu, dia tak masalah jika harus menanggalkan jabatan menteri yang baru diembannya tersebut.

“Kan saya sudah bilang kemarin. Umat terbaik itu apa? Apakah harus jadi menteri? Kan enggak, selama dia bisa amar ma’ruf nahi mungkar, enggak ada dalam ayat itu mengatakan harus dengan jadi menteri, baru bisa amar ma’ruf nahi mungkar. Yang penting lakukan yang terbaik,” imbuh dia.

Berita Terkait :  Ini Alasan Presiden Jokowi Berhentikan Menteri ESDM Arcandra Tahar yang Baru Menjabat 20 Hari

Terlepas dari hal tersebut, pria asal Ranah Minang ini mengaku bersyukur bahwa Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mau meneruskan hal yang telah diputuskannya dalam sektor ESDM.

“Alhamdulilah ada yang baik-baik silakan dilanjutkan,” tandasnya.

Dan di HUT RI Ke-71 kemarin, Arcandra Tahar terlihat mendatangi Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Kedatangan Arcandra adalah untuk kali pertama pasca dirinya dicopot dari jabatan Menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II.

Dari pantauan, Rabu (17/8/2016), Arcandra datang ke Istana ‎Negara pada pukul 16.00 WIB dengan mengenakan batik cokelat lengan panjang. Rencananya, Arcandra akan menghadiri Upacara Penurunan Bendera Merah Putih dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-71 di Istana Negara.

Berita Terkait :  Wow, Anggaran Pansus Angket KPK Capai Rp 3,1 M

‎Sebagai informasi, berikut rundown acara penurunan bendera di Istana Negara; Kesenian massal Tulung Agung, Marching Band TK Anisa, Rampak Bedug Banten, marching Band polisi cilik Papua Barat, Pop musik; Nidji dan Oppie Andaresta dari pukul 15.00-16.15. Arak-arakan Bendera 16.15-16.30, anak-anak “di atas rata-rata” menyanyikan 2 lagu daerah pukul 16.30-16.40.

Terakhir, Marinir performance pukul 16.40-17.00, tata Upacara Militer pukul 17.00-17.41 dan arak-arakan Bendera Pusaka ke Monas pukul 17.41-17.52 WIB.

Related posts