Kejadian Berdarah Warnai Perayaan HUT RI ke-71

BABAT POST – Sebuah kejadian berdarah harus mewarnai perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71 di Dusun Sungai Tebal, Desa Tuo, Kecamatan Lembah Masura, Kabupaten Merangin, Jambi.

Seorang pemuda bernama Taufik (25) warga Dusun Sungai Tebal harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kota Bangko karena mengalami luka di bagian kepala dan tangannya akibat sabetan senjata tajam milik Wansah (26) yang juga warga Dusun Sungai Tebal.

Read More

Perkelahian antara Wansah dan Taufik bermula saat pelaku datang dengan membawa senjata tajam mencari Ma’in yang sedang bekerja di bengkel motor.

Namun tiba-tiba Wansah langsung menyerang Ma’in. Melihat kawannya diserang, Taufik yang tak jauh berada dari lokasi mencoba untuk membantu Ma’in dengan cara memukul Wansah dengan palu dan mengenai bagian kepalanya.

Merasa dipukul menggunakan palu, pelaku langsung mengejar Taufik dan langsung membacoknya hingga mengalami luka di bagian kepala dan tangan.

Melihat keributan, warga dan polisi pun langsung mengamankan pelaku. Usai kejadian tersebut pelaku dan korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Kasat Reskrim Polres Merangin Iptu Fahrur Rozi mengatakan, motif perkelahian belum bisa dipastikan, sebab pelaku masih belum diperiksa, dan korbanpun masih dalam keadaan perawatan di rumah sakit.

“Yang jelas kalau melihat kejadian di lapangan, korban bukan sasaran utama pelaku, sebab tujuan awal pelaku adalah Ma’in,” kata Rozi, Kamis (18/8/2016).

Kejadian naas juga menimpa dua bicah perempuan. Mereka tewas tenggelam setelah terpeleset ke kolam ikan berkedalaman lebih dari dua meter Rabu sore (17/8/2016). Sebelum kejadian kedua korban saat itu sedang asyik menonton lomba gebuk bantal memperingati hari Kemerdekaan ke 71 Republik Indonesia di salah satu kolam ikan hutan kota wilayah Sidorejo Kecamatan Pakal Surabaya.

Kedua bocah perempuan tersebut adalah Selly (12) dan Sarotun Mila (12) yang duduk di kelas lima dan enam sekolah dasar di wilayah Sidorejo, Kecamatan Pakal Surabaya.

Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan. Namun sebelum upaya medis dilakukan nyawa keduanya tidak terselamatkan.

Usai dilakukan identifikasi dari tim dokter dan tim identifikasi Polrestabes Surabaya jenazah kedua bocah perempuan tersebut dibawa pulang ke rumah duka untuk disemayamkan.

Keluarga menolak upaya polisi melakukan autopsi dan identifikasi lebih lanjut di RSUD dokter Soetomo dan tetap bersikukuh untuk dipulangkan dan segera dimakamkan.

Kanit Reskrim Polsek Pakal AKP Oloan Manullang mengatakan, tenggelamnya kedua pelajar sd ini berawal saat mereka bersama beberapa temannya pada Rabu sore sedang asyik menonton lomba gebuk bantal di atas permukaan kolam yang digelar warga setempat.

“Tiba-tiba korban Selly yang diduga terpeleset tercebur ke kolam berkedalaman lebih dari dua meter. Korban Mila langsung mencoba menolong temannya tersebut. Namun usaha korban Mila tidak berhasil dan justru ikut tenggelam,” kata Kanit.

Mengetahui kejadian tersebut beberapa teman korban juga berupaya menolong kedua korban. Namun upaya ini tidak berhasil dan warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung beramai-ramai menolong kedua korban dan melarikannya ke rumah sakit terdekat Rumah Sakit Islam Darus Syifa.

Meski keluarga korban menolak kasusnya diusut dan menganggapnya sebuah musibah namun polisi tetap melakukan penyelidikan.

Selain memeriksa sejumlah saksi polisi juga memeriksa lokasi kejadian. Untuk sementara lokasi kejadian tenggelamnya korban ditutup untuk kepentingan penyelidikan.

Related posts