Selain Selat Sunda, Gempa Bumi Juga Guncang NTT, Maluku, dan Vanuatu

BABAT POST – Wilayah Indonesia kembali diguncang gempa bumi. Sabtu (13/8/2016) dini hari ini, gempa bumi dengan kekuatan 5,5 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berdasarkan data di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi pada pukul 01.20 WIB itu berlokasi di 9.68 LS-119.94 BT atau 34 km Tenggara Sumba Tengah, NTT.

Read More

Gempa dengan kedalaman 27 km itu tidak berpotensi tsunami.

Dan stelah Nusa Tenggara Timur (NTT), gempa bumi mengguncang wilayah Maluku.

Berdasarkan data di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa di Maluku terjadi pada Sabtu (13/8/2016) pukul 01.38 WIB.

Gempa bumi dengan kekuatan 5,0 Skala Richter (SR) itu berlokasi di 3.27 LS-127.37 BT atau 75 km Timur Laut Buru, Maluku.

Gempa dengan kedalaman 24 km itu tidak berpotensi tsunami.

Sebelumnya, gempa juga mengguncang wilayah Selat Sunda, Jumat (12/8), pukul 14.17 WIB. Masyarakat pun diminta untuk tetap tenang karena gempa tak berpotensi tsunami.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, kekuatan gempa mencapai 5,1 skala Richter. Pusat gempa terletak pada koordinat 6,57 lintang selatan (LS) dan 104,8 bujur timur (BT). Tepatnya, di laut pada jarak 65 km arah barat daya Kota Labuan, Pandeglang, Banten, dengan kedalaman 56 kilometer.

“Hasil pengamatan BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu, masyarakat pesisir Selat Sunda dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” ujar Daryono dalam rilisnya, Jumat (12/8) sore.

Hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan gempa dirasakan cukup kuat di beberapa daerah. Di antaranya, Pandeglang seperti Ujung Kulon, Sumur, Situpotong, Labuan, dan Citeureup. Sementara di Lampung, guncangan juga dirasakan di Kotajawa, Bandaragung, Balimbing, dan Tampang.

Di daerah tersebut, guncangan dilaporkan mencapai skala intensitas II SIG BMKG (III MMI). Namun, ungkap Daryono, hingga kini belum ada laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebut.

Gempa bumi Selat Sunda ini merupakan jenis gempa bumi tektonik. Sebabnya, aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Pusat gempabumi berada di zona transisi Megathrust-Benioff di kedalaman 56 km dengan mekanisme sesar oblique naik.

Gempa berkekuatan 7,2 skala richter (SR) juga mengguncang pulau Pasifik Selatan Vanuatu, memicu peringatan dini tsunami lokal. Peringatan tsunami dikeluarkan untuk Vanuatu, Kaledonia Baru dan Fiji, termasuk ibukota Fiji, Suva.

Menurut US Geological Survey (USGS) pusat gempa berada pada kedalam sekitar 10 km. The Pacific Tsunami Warning Center sempat mengeluarkan peringatan bagi daerah yang dekat dengan gempa, yang kemudian dibatalkan.

Pusat peringatan tsunami yang berbasis di Hawaii itu menambahkan bahwa tidak ada ancaman tsunami di sepanjang Pasifik seperti dikutip dari laman Sky News, Jumat (12/8/2016).

Kekuatan gempa awalnya terdaftar sebesar 7,6 SR namun kemudian diturunkan. Tidak ada laporan tentang korbang atau kerusakan. Gempa bumi memicu setidaknya satu gempa susulan dengan kekuatan 5,4 SR kata USGS

 

Related posts