BABAT POST – Zlatan Ibrahimovic menjadi salah satu pembelian ‘Setan Merah’ di bursa transfer musim panas ini. Juara Liga Inggris 20 kali itu tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk mendapatkannya lantaran kontrak Ibrahimovic dengan klub sebelumnya, Paris Saint-Germain, sudah habis.
Tahu bahwa kontrak Ibrahimovic bakal habis di pertengahan tahun 2016, United sudah membidiknya sejak awal tahun. Namun, ketika itu Ibrahimovic sempat tidak yakin.
Bek West Bromwich Albion, Jonas Olsson, pun mengungkapkan bahwa Ibrahimovic sempat berpikir dua kali sebelum memutuskan bergabung dengan Manchester United. Alasannya?
“Zlatan berpikir dua kali sebelum bergabung dengan Manchester United. Kami bertukar pesan di sekitar musim semi dan di musim panas. Saya bilang kepada Zlatan, Manchester United amat cocok untuknya,” ujar Olsson, yang sama seperti Ibrahimovic berasal dari Swedia, kepada Aftonbladet.
Penyebabnya, ketika itu United masih ditangani oleh Louis van Gaal. Manajer asal Belanda itu kemudian didepak tidak lama setelah mengantarkan tim menjuarai Piala FA di bulan Mei.
Dalam otobiografi Ibrahimovic, I Am Zlatan, disebutkan bahwa Van Gaal adalah salah satu sosok yang tidak disukai striker berusia 34 tahun tersebut. Ketika masih memperkuat Ajax Amsterdam, Ibrahimovic pernah mendapatkan “kuliah” dari Van Gaal mengenai bagaimana menjadi striker yang baik dan benar. Padahal, ketika itu Van Gaal berstatus sebagai direktur teknik tim, bukan pelatih.
Suksesor Van Gaal di United adalah Jose Mourinho. Berbeda dengan Van Gaal, Ibrahimovic memiliki hubungan baik dengan Mourinho. Keduanya pernah bekerja sama di Inter Milan. Kehadiran Mourinho-lah yang kemudian membuat Ibrahimovic setuju untuk bergabung.
“Secara personal, Zlatan mirip dengan (Eric) Cantona di sana. Manchester United kekurangan sosok seperti itu di mata fans dalam beberapa tahun terakhir,” kata Olsson.
Sementara itu, Jesse Lingard punya target kolektif sekaligus bidikan pribadi di musim 2016-17. Termasuk di antaranya soal gelar juara dan jumlah gol.
Musim 2015-16 menjadi momen terobosan untuk alumni MU berusia 23 tahun tersebut. Saat itu Lingard mencatatkan 40 penampilan dan enam gol di seluruh kompetisi, termasuk gol penentu kemenangan The Red Devils di final Piala FA.
Akhir pekan ini MU akan mulai menjalani musim baru seiring dengan pertandingan pertama yang sudah menunggu di ajang Premier League. Di ajang itu Lingard bertekad bukan cuma membawa MU finis empat besar untuk masuk ke Liga Champions melainkan juga juara.
“Tentu saja kami ingin lolos ke Liga Champions, tapi fokus kami tertuju pada titel (Premier League),” ujar Lingard di ManUtd.com.
Ia kemudian juga menuturkan ambisinya untuk memoles ketajaman di depan gawang seraya membantu MU meraih trofi-trofi. Lingard setidaknya sudah mengawali dengan oke setelah mencetak satu gol saat ‘Setan Merah’ menang 2-1 Leicester City di Community Shield.
“(Secara pribadi) Target saya adalah mencetak 10 gol dan meraih setidaknya dua trofi. Itu akan menjadi sebuah musim yang bagus,” ucapnya.