Risma: Kalau Tetap Diusung itu Berarti Takdir Tuhan

BABAT POST – Meski dukungan terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menjadi calon gubernur DKI periode 2017-2022, terus mengalir dari berbagai lapisan masyarakat namun Risma belum menyatakan kesediaannya maju sebagai calon gubernur DKI. Menurutnya, menjadi seorang pemimpin itu sangatlah berat.

“Sebagai pimpinan itu berat. Kalau jadi DPR itu ada temannya. Tapi begitu jadi kepala daerah itu akan menentukan nasib orang,” kata Risma kepada wartawan usai menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I Diperluas PDIP Aceh di Aula Hotel Grand Aceh, Banda Aceh, Sabtu (6/8/2016).

Read More

Menurut Risma, seorang kepala daerah itu dapat menentukan nasib rakyatnya ke arah lebih baik atau malah sebaliknya. Ia mencontohkan, satu lembar surat yang diteken pemimpin itu dapat membuat sekian orang menderita atau sengsara. Tapi ada juga satu lembar surat dapat membuat rakyat menjadi bahagia.

“Makanya saya tidak berani komentar jabatan itu biarlah nanti Tuhan yang menentukan saya mau ke mana saya mau apa gitu. Karena ini berat pertanggungjawabannya,” jelas Risma.

Sore tadi, Risma menjadi salah satu pembicara dalam Rakerda Diperluas PDIP Aceh. Ia mengaku roadshow ke daerah-daerah untuk mengajarkan kepada kader PDIP bahwa tidak semua persoalan harus menggunakan uang.

“Saya senang diundang gini. Kita menjadi pemimpin harus ngerti tentang rakyatnya,” ungkap Risma.

Ditanya soal soal kesediannya maju sebagai calon gubernur DKI, Risma menjawab dengan bijak.

“Saya sebagai manusia tidak boleh meminta jabatan itu (calon gubernur DKI). Bahkan ada orang ngomong ibu salat istikharah. Kalau salat kan kepingin memilih salah satu. Saya enggak berani, sudahlah biar Allah yang menentukan apa yang terjadi pada saya,” ungkap Risma.

Risma sendiri mengaku masih melakukan komunikasi dengan PDIP yang bakal mengusungnya menjadi Calon Gubernur DKI. Jika nanti keputusan partai tetap mengusungnya, Risma mengaku tidak dapat menolak takdir.

“Kalau ternyata tetap turun (diusung) itu ya sudah itu sudah takdir Tuhan, tidak ada siapapun yang bisa mengalahkan takdir Tuhan,” jelas Risma.

Menurut Risma, maju sebagai calon gubernur DKI bukan masalah siap atau tidak. Ia mencontohkan saat dirinya mencalonkan kembali sebagai wali kota periode kedua. Meski sudah pernah menolak untuk maju, tapi tetap saja PDIP memintanya untuk maju.

“Masalahnya ini kalau teman-teman ingat kenapa salah satunya saya tidak mau maju independen itu meski dulu (waktu calon walikota) semua dorong. Kalau independen itu seolah saya kepingin saya punya ambisi. Nah saya kepingin semuanya yang mengatur bukan saya,” ungkap Risma.

Related posts