Berada di Area Abu Vulkanik, Bandara Sultan Babullah Ternate Ditutup Sementara

BABAT POST – Dikarenakan adanya erupsi Gunung Gamalama, Bandar udara (Bandara) Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara terpaksa harus ditutup sementara.

“Disampaikan update abu vulkanik gunung Gamalama data Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC), sebaran abu vulkanik ke arah timur,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hemi Pamurahardjo dalam pernyataan tertulis, Jakarta, Rabu (3/8/2016).

Read More

“Bandara Ternate dalam berada di dalam area abu vulkanik dan terindifikasi abu vulkanik di Bandara (area runway) dan kondisi tebal,” lanjut Hemi.

Berita Terkait :  Kodam VIII/Kasuari siap bantu pemda dan masyarakat bangun Papua Barat

Hemi mengungkapkan sesuai dengan Notice to Airmen (Notam) C4430/16 Bandara Sultan Babullah Ternate akan ditutup dari pukul 06.11 WIB sampai dengan 09.00 WIB.

Sementara itu, Hemi menuturkan Bandara Kuabang, Tobelo Maluku Utara yang berjarak 29 nano meter (NM) dari area abu vulkanik masih dalam kondisi normal beroperasi dan tetap akan diawasi.

“Pantauan data VAAC, Badan Meterologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) masih terus dilakukan,” pungkas Hemi.

Seperti diketahui, abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung berapi bisa membahayakan penerbangan. Bahkan, aktivitas bandara juga bisa terganggu apabila terdapat abu vulkanik.

Berita Terkait :  Bupati Tabanan: Hari Raya Galungan dan Hari Pahlawan itu relevan

Aktivitas Gunung Api Gamalama di Ternate Maluku Utara sendiri meningkat dengan semburan abu vulkanik setinggi 500-600 meter yang terjadi Rabu (3/8/2016) pagi sekitar jam 06.00 WIT.

Dari pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Ternate, semburan asap condong ke arah timur selatan dengan warna asap putih sampai kelabu.

“Semburan asap tadi mulai jam 06.28 WIT dengan ketinggian asap 500-600 meter condong ke arah timur selatan dengan warna putih sampai kelabu,” kata Jajat, staf Pos Pemantau Gunung Gamalama.

Berita Terkait :  LaNyalla: DPD RI harus diperkuat

Sejauh ini, lanjutnya, gempa-gempa tremor masih dirasakan dengan amplitudo 0.5-1.5 mm.

“Pantauan kami abunya masih tipis. Untuk status gunung gamalama sendiri sejauh ini masih waspada level II,” tambah Jajat.

Masyarakat diimbau untuk tidak percaya dengan isu-isu yang ada terkait status Gunung Gamalama.

“Jangan percaya isu-isu, sebaiknya menanyakan langsung kami soal aktifitas gunung gamalama,” ujar Jajat.

Masyarakat bersama pendaki gunung maupun wisatawan juga diimbau tidak mendekati kawah gunung hingga radius 1,5 kilometer.

Related posts