BABAT POST – Terkait isu kalau Tri Rismaharini dipasangkan dengan Sandiaga Uno, PDI Perjuangan sepertinya tak menutup kemungkinan hal itu akan terjadi. PDIP sendiri masih terus melakukan komunikasi politik terhadap sejumlah parpol diluar pendukung cagub petahana Basuki T Purnama (Ahok).
Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono mengaku masih melakukan komunikasi politik diluar partai politik pendukung Ahok. Namun, apabila partai pendukung Ahok mau bersilaturahmi, pihaknya tidak menutup pintu.
Terpenting, PDI Perjuangan tidak mau mengusung wakil Gubernur seperti yang diusulkan oleh Hanura Senin 1 Agustus 2016 lalu. Saat itu mereka berharap PDI Perjuangan menjadikan Djarot sebagai wakilnya Ahok.
Berdasarkan hasil pengamatanya, lanjut Gembong, 80 persen warga DKI Jakarta tidak menginginkan calon petahana menjadi Gubernur kembali. Hal tersebut didapatkan dari hasil reses 28 anggota di seluruh wilayah DKI Jakarta.
“Keputusan calon Gubernur sepenuhnya ditangan ketua umum. Tidak menutup kemungkinan bila bu Risma dipasangkan dengan Sandiaga,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (2/8/2016).
“Kami masih lakukan pemetaan, dimana intinya bisa mengatasi permasalahn di Jakarta dengan arif dan bijaksana seperti yang disepakati oleh PKS pada pertemuan beberapa waktu lalu,” katanya.
Sebelumnya, PKS mengatakan keinginannya untuk menyandingkan Sandiaga Uno dan Risma dalam pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Risma adalah kader PDI Perjuangan yang kini menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP PKS Al Muzzammil Yusuf mengatakan partainya terus berkomunikasi dengan PDIP.
“Kami menunggu sinyal dari PDIP untuk Risma,” ujar Muzzamil.
PKS pun merapat ke Gerindra dan mendukung Sandiaga Uno. PKS, kata dia, memastikan tidak mempermasalahkan posisi Sandi Uno yang didapatkan dalam rencana koalisi.
“Kami tengah mencari tokoh terbaik untuk dipasangkan dengan Sandiaga, baik sebagai cagub maupun cawagub,” tutur Muzzammil.
Sementara itu, cagub petahana, Ahok menegaskan tidak memerlukan dukungan PDI Perjuangan dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. Pasalnya sudah ada tiga partai politik, Nasdem, Hanura, dan Golkar yang jumlah kursinya 24, cukup untuk mengusung pasangan calon.
Untuk itu, Mantan Bupati Belitung Timur itu enggan mendaftarkan diri ke PDI Perjuangan untuk diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Apalagi pendaftaran PDIP sudah ditutup.
“Sudah lah kita enggak usah ngomongin itu lagi. Kita fokus kerja saja lah. Ngapain sih? Masih jauh juga pendaftaran. Santai-santai saja lah kita,” pungkasnya.