Jadi Titik Kelemahan, PSM Makassar Dituntut Lakukan Pembenahan di Sektor Ini

BABAT POST – Sepertinya PSM Makassar harus segera melakukan pembenahan di sektor pertahanan sayap jika mereka masih ingin tetap bertahan di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.

Seperti diketahui, sektor tersebut selalu menjadi kelemahan tim Juku Eja, meski ada sejumlah pemain yang kapabel di area tersebut.

Read More

Di pertahanan sayap, PSM memiiki Hendra Wijaya, Erick Setiawan, dan Valentino Telaubung. Namun, nama terakhir jarang diberikan kesempatan bermain sejak tim Juku Eja di tangani Robert Rene Alberts. Bahkan, pelatih asal Belanda ini mempercayakan kepada bek muda PSM Wasyiat Hasbullah yang selalu beroperasi di sektor pertahanan kanan.

Berita Terkait :  Persib Menang dan Makin Tempel Puncak, Bek Kanan Ingatkan Tetap Fokus

Sekretaris Red Gank (perkumpulan fans PSM Makassar) Sadat RG mengatakan, kalau memang tim Juku Eja mau bersaing di putaran kedua, posisi bek terutama di sayap harus melakukan pembenahan.

“Ini perlu, karena titik lemah selalu sektor tersebut,” katanya.

Selain itu, sejak awal pertahanan PSM selalu menjadi momok saat pertandingan. Sehingga, diharap ada pembenahan yang signifikan.

“Yang jelas kami harap ada perubahan yang bagus,” jelasnya.

Sejauh ini, tim Juku Eja sudah merekrut enam pemain, empat pemain impor dan dua pemain lokal yakni Ahmad Hisyam dan Titus Bonai. Bahkan, dari enam pemain tersebut hanya Kwon Jun yang berposisi bek. Itu pun center bek bukan bek sayap.

Berita Terkait :  Bek Persib Bahagia, Akhirnya Bisa Mudik setelah Dua Tahun Absen

Direktur Klub PSM Sumirlan mengatakan, pihaknya tentu masih harus menunggu hasil evaluasi tim kepelatihan sebelum memburu pemain yang diinginkan pelatih.

“Kami tunggu dulu tim pelatih,” ungkapnya

Di lain pihak, Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar meluapkan kekesalannya terhadap PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Menurutnya pengelola ISC tidak becus dalam mengatur jadwal pertandingan.

Pernyataan ini diungkapkan Umuh pada Minggu (31/7/2016). Ia kesal sebab Persib memiliki jadwal tanding yang sangat menyiksa. Sergio Van Dijk Cs dipaksa keliling Nusantara dari Indonesia bagian timur, barat lalu ke timur lagi.

“Masa ada pertandingan dari Persipura, ke Padang, ke sini (Bandung), sekarang balik lagi ke Papua,” ujar Umuh.

“Ini bagaimana yang mengatur (jadwal) ini, harus belajar lagi (menyusun jadwal). Ini contoh tidak baik untuk pengaturan jadwal,” tambahnya.

Berita Terkait :  Prediksi Skor Israel U-21 vs Republik Ceko U-21, 28 Juni 2023: Jadwal Euro U21 Rabu Ini

Pada 21 Juli lalu Persib melakoni pertandingan di markas Persipura, Stadion Mandala Jayapura. Empat hari setelahnya mereka harus ke Sumatera Barat untuk menghadapi Semen Padang.

Empat hari kemudian Persib balik ke kandangnya di Bandung, Jawa Barat. Sepekan setelah itu atau tepatnya 6 Agustus 2016, Persib harus balik lagi ke Papua untuk menghadapi Perseru Serui.

Menurut Umuh, buruknya jadwal bisa mempengaruhi banyak hal terutama materi dan kebugaran. Dengan jauhnya perjalanan, para pemain dikhawatirkan cepat lelah dan tidak maksimal ketika bertanding.

“Kerugiannya jelas, kita harus keluar uang berapa, tenaga pemain terkuras. Harusnya dari Persipura kita ke Perseru biar bisa lebih hemat. Mudah-mudahan tidak seperti ini dan dia (GTS) mendengar. Biar marah sama saya. Saya bicara tidak ada yang saya sembunyikan,” tegas Umuh

Related posts