Ahok Tidak Akan Gentar Hadapi Risma di Pilgub DKI 2017

BABAT POST – Jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017, berbagai nama calon kandidat pun bermunculan. Salah satunya Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak akan gentar menghadapi Risma jika diusung PDIP untuk melawannya di Pilgub DKI Jakarta 2017. Risma juga disebut-sebut bakal menjadi pesaing kuat Ahok pada ajang demokrasi lima tahunan ini.

Read More

“Saya kira bagus. Makanya saya katakan, Jakarta kan ibu kota ini kan gambaran nasional. Ini orang bagus nyalon, orang Jakarta punya pilihan banyak jadi yang diuntungkan orang Jakarta. Kalau cuma pilih saya sendiri kan rugi dong,” katanya di Jakarta, Minggu 31 Juli 2016.

Ahok menganalogikan, jika seseorang memiliki uang maka orang tersebut diberikan pilihan banyak merek telepon genggam. Tak hanya itu, orang tersebut juga diperbolehkan untuk memilih banyak pilihan merek telepon tersebut.

Menurut mantan Bupati Belitung Timur ni, Risma termasuk orang yang berkompeten untuk memimpin Jakarta. Hal ini terbukti dari saat ini Risma masih diberi kepercayaan untuk memimpin kota Surabaya lima tahun ke depan.

“Saya kira kompeten lah bisa jadi Wali Kota Surabaya. Orang Wali Kota Solo saja bisa jadi Presiden kok,” tukasnya.

Sementara itu Ahok secara tersirat menolak disebut sebagai orang yang plin-plan dalam menentukan pilihan di Pilgub DKI Jakarta 2017. Walaupun, Ahok kerap mengatakan akan maju lewat jalur perorangan dan mengumpulkan satu juta fotokopi KTP. Namun, belakangan keputusannya malah berbanding terbalik dengan kenyataannya.

“Gimana ya. Sebetulnya dua-duanya boleh secara undang-undang, bisa perorangan bisa parpol (partai politik). Tapi satu yang saya membuktikan ada parpol dukung saya tanpa mahar tanpa mesti jadi anggota partai,” kata Ahok di Jakarta, Minggu 31 Juli 2016.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, kalau keputusannya itu adalah sejarah di Indonesia. Selain itu, tindakannya ini tidak mengharusnya dirinya untuk masuk sebagai anggota partai.

“Ini pertama kali saya rasa dalam sejarah Republik kita, partai mencalonkan saya tanpa minta mahar tanpa syarat dan tidak mewajibkan saya jadi anggota partai,” tukasnya.

Related posts