BABAT POST – Kita sebagai bangsa Indonesia patut bangga dengan adanya Timnas Balap Sepeda Indonesia in. mereka berjaya di pertandingan balap Nasional.
Usai sudah perhelatan Tour de Jakarta 2016 pada Sabtu (30/7/2016). Dalam perlombaan yang menghabiskan jarak hingga 175,5 km itu, timnas balap sepeda Indonesia tampil sebagai juara dalam kategori tim.
Setelah vakum cukup lama, Jakarta akhirnya kembali menggelar balap sepeda bertaraf internasional. Balapan yang bertajuk TdJ itu dilakoni 19 tim yang terdiri dari 13 tim Indonesia dan enam tim luar. Rute balapan itu sendiri dimulai dari depan Gedung Bank Indonesia (BI), lalu melewati sepanjang Jalan MH Thamrin dan Jendral Sudirman hingga 13 putaran.
Balapan itu sendiri dihelat dengan tiga kategori, yakni individual, tim, dan intermediate sprint yang dicatat pada lap kelima dan ke-10. TdJ dimulai pada pukul 07:00 WIB. Sebelumnya, para peserta melakukan pemanasan dengan melahap satu putaran.
Pada balapan itu, pembalap asal Australia yang memperkuat tim Pegasus Continental Cycling Team, Ryan Macanally, tampil sebagai juara. Ia melahap jarak 175,5 km itu hanya dengan waktu 3 jam 48,50 menit. Pembalap Malaysia yang memperkuat Terengganu Cycling Team, Zamri Saleh, finis di posisi kedua.
“Sebenarnya jarak itu bukan masalah bagi saya. Tantangan terberat balapan ini adalah cuaca Jakarta yang begitu panas. Jujur, ini adalah medali emas pertama saya. Dengan sukses ini, saya menjadi percaya diri untuk menghadapi persaingan di Tour de Singkarak (TdS) 2016,” ungkap Ryan seusai mencapai garis finis di depan gedung BI.
Indonesia juga menyertakan satu pembalap mereka dalam kategori individual. Ia adalah pembalap timnas balap sepeda Indonesia, Fatahillah Abdullah. Pembalap kelahiran 28 November 1984 itu menempati posisi ketiga.
Berhak kesuksesannya, Abdullah berhak membawa pulang medali perunggu dan hadiah sebesar Rp 5.366.000. Untuk Ryan yang tampil sebagai juara membawa pulang hadiah uang Rp 2.146.200 dan Zamri Rp 10.371.000.
“Kita memang main aman karena lintasan datar seperti ini masih belum kami pahami sepenuhnya. Tapi, perlombaan seperti ini harus diperbanyak, bahkan harus berlanjut. Sayang jika hanya diadakan setahun sekali. Bagi atlet seperti kami, kompetisi adalah hal yang sangat dibutuhkan,” kata Abdullah.
Meski Abdullah gagal membawa pulang medali emas, ia tetap bisa berbangga. Itu karena timnas balap sepeda Indonesia sukses menjadi penguasa dalam kategori tim. Mereka unggul atas Terengganu Cycling Team dan 7 Eleven-Sava RBP hingga jarak 4,39 detik.
Untuk kategori intermediate sprint di lap kelima, pembalap asal Malaysia, Harrif Saleh, tampil sebagai pemenang. Hebatnya, ia pula yang memenangi kategori intermediate sprint di lap ke-10.