Rumah terpidana mati Freddy Budiman dipadati pengunjung

Rumah terpidana mati Freddy Budiman

Babatpost.com – Rumah terpidana mati Freddy Budiman dipadati pengunjung, Salah satu napi yang mendapatkan hukuman mati Freddy Budiman ternyata cukup populer didaerah kelahirannya di daerah Krembangan Baru, Surabaya. Jenazah Freddy sendiri telah di eksekusi di Nusakambangan, Cicalacap jawa tengah.

sejumlah warga di kawasan Krembangan mulai memadati rumah duka sejak pagi tadi. Selain beberapa, sejumlah petugas kepolisian juga terlihat berjaga-jaga di sekitar rumah duka. Selain petugas keamanan, sejumlah awak media juga berada di lokasi sejak dini hari tadi. Rumah terpidana mati Freddy Budiman

Read More
Berita Terkait :  Pesan Sandiaga Uno untuk masyarakat Kemang, jangan salahkan Ahok perihal bencan Banjir Kemang itu

Beberapa warga terlihat duduk-duduk di depan rumah duka. Informasi yang dihimpun, ibu Freddy Budiman, yakni Ibu Nursiyah, dan beberapa kerabat dekat sudah tiba di rumah duka sekira pukul 05.00 WIB. Mereka baru tiba dari Nusakambangan untuk mendampingi eksekusi Freddy Budiman.

Rencananya, jenazah Freddy Budiman akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Mbah Ratu, Jalan Raya Demak. Ketua RT 3 RW 1, Krembangan Baru, Kecamatan Kemayoran, Suwarno mengaku, pernah dipamiti ketika hendak merantau di Jakarta. Sekadar diketahui, Freddy Budiman semasa kecil di Krembangan, tetapi ketika besar banyak tinggal di Jakarta.

Berita Terkait :  Julia Perez Alias Jupe Meninggal Dunia Siang Ini, 10 Juni 2017

Rumah terpidana mati Freddy Budiman

“Saya pernah bertemu dan dipamiti. Dia orangnya baik pada warga,” kata Suwarno, Jumat (29/7/2016).

Sekadar diketahui, Freddy Budiman terpidana mati kasus narkoba dieksekusi di Nusakambangan, dini hari tadi.

Freddy ditahan di LP Cipinang sejak 1997 lantaran terlibat kasus narkoba. Keluar-masuk penjara adalah hal biasa bagi Freddy. Pada 2009, Freddy kembali tertangkap karena memiliki 500 gram sabu. Saat itu, dia divonis 3 tahun dan 4 bulan penjara. Lepas dari hotel prodeo, Freddy kembali tertangkap aparat pada 2011. Saat itu dia dintangkap karena memiliki ratusan gram sabu-sabu dan bahan pembuat inex. Rumah terpidana mati Freddy Budiman

Berita Terkait :  Rumah Irwansyah Dikabarkan Digeledah, Pengacara Beri Penjelasan

Pada 2012, meski di dalam penjara, Freddy membuat heboh karena kedapatan mengimpor 1,4 juta butir ekstasi. Pil haram dikirim dari China pada 28 April dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada 8 Mei 2012. Ekstasi dibungkus dalam paket teh China sebanyak 12 kardus cokelat. Diduga, bila paket ini lolos, dia bisa meraup untung Rp45 miliar.

 

 

 

Rumah terpidana mati Freddy Budiman dipadati pengunjung

Related posts