BABAT POST – Sebuah kabar duka datang dari pelaku dunia hiburan tanah air, Adi Bing Slamet. Ibunda Adi, Ratna Komala Furi meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis kemarin(28/7) sekitar pukul 10.15 WIB.
“Sekitar pukul 10.10 WIB atau 10.15 WIB lah. Udah ga ketolong, obat ga berfungsi. Mama mompa jantungnya udah ga kuat,” kata Adi Bing Slamet di Rumah Duka Jl Arimbi no.7, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Kamis (28/7).
Adi menambahkan bahwa ibunya memang memiliki riwayat darah tinggi. Selama ini ia pun telah menjalankan beberapa pantangan bagi penyakitnya tersebut. Namun, ternyata penyakit tersebut lah yang mengantarkannya kepada Sang Khalik.
“Emang ada darah tinggi. Paling hindari pantangan aja. Lebaran kemarin ngeliat mama capek banget. Ga kayak biasanya. Pegang dingin badannya. Anak saya urutin belakangnya, saya kakinya, biasanya ga mau,” ujarnya.
Adi mendapatkan kabar bahwa ibunya tak sadarkan diri. Kala itu sang ibunda terlihat seperti tidur dan mendengkur. Namun dalam kondisi itu mendiang tak bisa dibangunkan, namun bukan koma.
“Tidur ngorok, dibangunin ga bangun-bangun. Masih belum sadar. Dari masuk rumah sakit sampai akhir hayat tidak sadar. Tapi kondisi dibawah koma, masih ada respon saat dipijit,” tukas Adi Bing Slamet.
Ratna sempat dirawat selama 7 hari di RSCM Kencana. Sampai akhirnya pada beberapa hari lalu dipindahkan ke RSPAD. “Disana hembuskan nafas terakhir. Denyut nadinya juga tinggi. Dokter kasih obat. Tapi pembuluh darah berat, pecah gitu,” tandas Adi.
Dan sekitar pukul 08.00 WIB ibunda Adi Bing Slamet dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (29/7). Jenazah tiba di TPU Karet Bivak diantar oleh ratusan pelayat. Jenazah dimakamkan satu liang dengan suaminya yang telah mendahuluinya.
Sebagai anak, Adi Bing Slamet berada di barisan paling depan mengantar ibunya ke rumah terakhir. Aktor senior itu pun langsung turun ke dalam liang lahat mengantar ibunya dan tak peduli lagi tanah yang mengotori tubuhnya.
Adi pun melakukan iqomah tepat di telinga almarhum ibunya. Adi tak bisa menahan air matanya. Begitu selesai membawa ibunya ke peristirahatan terakhir, Adi menangis haru sambil ditenangkan oleh kerabatnya. Emosi Adi sempat meluap karena ada salah paham dengan kerabatnya.
