BABAT POST – Demam game Pokemon Go sepertinya masih belum berakhir. Bahkan karena kecintaanya terhadap game terbaru ini, orangtua di Amerika Serikat memberi nama anak yang baru dilahirkannya dengan nama karakter monster Pokemon Go.
Orangtua di AS kini demam menamai anak-anak mereka karakter Pokemon Go. Menurut Baby Center, peningkatan jumlah bayi yang baru lahir dengan nama pertama seperti Roselia, Ash, Eevee dan Onyx kian meningkat.
Situs parenting Kehamilan AS, Kamis (28/7/2016) mengatakan sekitar setengah dari penggunanya game banyak ibu baru dan ayah akan memanggil anak-anak mereka Bulbasaur atau Venonat.
Selain heboh para orangtua di Amerika, baru-baru ini sebuah kafe di Melbourne, Australia, memberikan diskon khusus bagi para pemain game Pokémon GO dengan menunjukkan Pokémon tertentu yang ditangkapnya. Bukan itu saja, di berbagai penjuru dunia ada banyak pelaku usaha yang memanfaatkan Pokémon GO untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka.
Game berbasis Location Augmented Reality ini memang sedang booming di seluruh masyarakat dunia, termasuk juga Indonesia.
Bagi Anda yang tidak tahu, Pokémon GO merupakan aplikasi game di smartphone yang membuat para pemainnya seolah menjadi Pokémon trainer di dunia nyata karena fitur Augmented Reality tersebut.
Anda dapat berkeliling di berbagai tempat untuk menangkap Pokémon, bertarung melawan pemain lain di Gym, mengumpulkan item, menetaskan telur Pokémon, dan sebagainya.
Nintendo sebagai salah satu pemilik saham The Pokémon Company yang memegang hak milik atas franchise Pokémon ikut terkena imbas positif atas kesuksesan game tersebut.
Saham Nintendo di bursa naik drastis hingga lebih dari 30 persen dibandingkan beberapa tahun lalu sebelum game yang dikembangkan oleh Niantic ini meluncur ke publik.
Sementara itu, Kepala divisi pengembangan Nintendo Co Ltd untuk Pokemon GO mengatakan ia ingin “segera” meluncurkan permainan seluler yang sedang populer di sekitar 200 negara dan wilayah.
“Mengapa harus membatasi, kami akan menambah server untuk memenuhi target kami?” kata John Hanke.
John Hanke, CEO Niantic yang mengembangkan Pokemon GO bersama Pokemon Company yang berafiliasi dengan Nintendo, mengatakan mereka juga sedang berupaya meningkatkan kapasitas server untuk memungkinkan peluncuran yang lebih luas.
Sebenarnya game tangkap-menangkap monster tersebut memang belum dirilis secara resmi untuk pasar global. Bahkan pihak developer masih terus berusaha untuk memperbaiki server yang mereka miliki karena server sempat mengalami gangguan akibat terlalu banyak yang mengunduh permainan ini.