Pasar Elektronik Rumah Tangga Lesu, Samsung Lirik Industri Otomotif

BABAT POST – Perusahaan elektronik asal Korea Selatan baru-baru ini menggelontorkan dana 449 juta dollar AS atau Rp 5,8 triliun untuk membeli saham BYD Company melalui anak perusahaannya, Shanghai Samsung Semiconductor.

Akuisisi ini adalah salah satu langkah Samsung Electronics Co untuk memasuki industri otomotif. Beberapa perusahaan teknologi lainnya juga melakukan hal yang sama. Bahkan Google mengembangkan mobil sendiri.

Read More

Sedikit perlu diketahui mengenai BYD, yakni perusahaan cukup besar di China yang fokus menggarap segmen kendaraan listrik. BYD diketahui menjalin kerjasama dengan Daimler AG dan Denza. Perusahaan ini juga membuat mobil hybrid untuk pasar Amerika Utara.

BYD juga ditopang oleh taipan Warren Buffett via Berkshire Hathaway Incorporated. Dana itu dikeluarkan untuk mengakuisisi 52,3 juta lembar saham milik BYD dengan harga @57,4 yuan (Rp 112.575) dalam transaksi mencapai 14,5 miliar yuan.

Dana ini diperoleh dari total enam investor, menurut pernyataan resmi lantai bursa Shenzhen, China, dilansir Automotive News, Jumat (22/7/2016). Penggalangan dana ini termasuk pencairan saham milik miliarder Wang Chuanfu, berkurang 1,9 persen menjadi tinggal 18,8 persen.

Samsung mengejar kepemilikan saham BYD, setelah perusahaan mitra asingnya masuk ke lantai bursa dan mendapat persetujuan dari pemerintah China. Selain itu, penjualan mobil listrik di China juga pesat, termasuk sokongan pemerintah yang bahkan lebih agresif soal kendaraan ramah lingkungan.

Infrastruktur seperti stasiun pengisian motor listrik gencar dibangun di daerah pemukiman, tempat bisnis, hingga ruang publik.

Produsen telepon seluler dan keping memori ini, pekan lalu mengatakan, dengan investasi di BYD akan mendorong bisnis semikonduktor Samsung ke industri otomotif.

Sementara, BYD menyatakan, akan terus mendorong ekspansi produksi baterai, pusat penelitan, dan pengembangan, termasuk riset kendaraan energi terbarukan. Pemerintah China berambisi untuk memiliki pasar 5 juta unit mobil listrik pada 2025, setelah berhasil menggeser Amerika Serikat sebagai pasar terbesar di dunia, pada tahun lalu.

Dikatakan, Samsung secara khusus mengincar bisnis chip pada mobil listrik. Mereka ingin jadi yang paling depan dalam pengembangan perangkat ini. Lagipula, industri otomotif Tiongkok adalah pasar mobil terbesar di dunia.

Jatah kue Samsung di industri otomotif juga diharapkan akan menggantikan kondisi pasar elektronik rumah tangga yang tengah menurun, seperti televisi dan ponsel pintar.

Sebelumnya, Samsung juga sudah menjalin kerjasama dengan Audi untuk memasok keping memori untuk setiap piranti hiburan pada dasbor kendaraan asal Jerman itu.

Selain itu, beberapa afiliasi Samsung seperti Samsung SDI dan Samsung Electro Mechanics telah terlebih dulu berkecimpung di bisnis otomotif. Keduanya membuat baterai lihtium-ion, kamera, sensor, dan modul telekomunikasi mobil.

Related posts