BABAT POST – Kanker kulit melanoma merupakan kanker paling umum ke-19 di dunia.Terdapat sekitar 200.000 kasus baru melanoma di dunia. Australia dan New Zealand memiliki kasus melanoma tertinggi, sedangkan negara-negara Asia pada umumnya memiliki kasus melanoma terendah.
Menurut WHO, terdapat sekitar 3300 kasus melanoma baru pada tiap tahun di Indonesia. Meski terhitung jarang, kanker kulit jenis ini dapat berakibat fatal jika tidak didiagnosis secara awal.
Kanker kulit melanoma adalah jenis kanker yang jarang dan gawat yang dimulai dari kulit manusia dan bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh. Kemunculan tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada biasanya menjadi pertanda umum atau gejala melanoma.
Melanoma memiliki bentuk yang tidak beraturan dan lebih dari satu warna. Tahi lalat yang terserang melanoma bisa terasa gatal dan bisa mengalami pendarahan, selain itu ukurannya juga bisa melebihi tahi lalat normal.
Berdiri di luar rumah di bawah sinar matahari selama berjam-jam tanpa tabir surya, dapat meningkatkan risiko kanker kulit melanoma.
Namun selain itu, ada hal-hal lain yang aneh dan mengejutkan, yang juga bisa memperbesar risiko Anda mendapat melanoma.
1. Anda memiliki simpanan yang banyak di Bank
Orang kaya lebih mungkin untuk menderita kanker kulit, demikian menurut sebuah studi dari New York State Cancer Registry.
Para peneliti menganalisis data kejadian kanker dari 16 negara dan menemukan bahwa melanoma memiliki hubungan kuat dengan lingkungan yang kaya.
Mengapa demikian? Ini karena orang-orang kaya mampu untuk berlibur dan menghabiskan waktu di pantai atau lapangan golf di mana mereka banyak terpapar sinar UV matahari, dermatologis Adnan Nasir, M.D., Ph.D.
2. Anda suka mengemudi
“Orang-orang yang berkendara memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit,” kata Dr Nasir, “terutama di tangan mereka.”
Meskipun kaca depan mobil biasanya diberi pelapis untuk melindungi penumpang (dan pengemudi) dari papara UV, namun kaca jendela bagian samping, umumnya, tidak dilaminasi.
Jadi, tidak mengherankan jika para peneliti dari St. Louis University menemukan bahwa 74 persen kasus melanoma maligna terjadi pada sisi kiri tubuh (di AS, setir mobil terletak di kiri).
3. Obat-obatan tertentu
Ada obat yang memiliki efek samping meningkatkan kerentanan Anda terhadap sinar UV. Obat ini disebut photosensitizers. Yang termasuk jenis obat photosensitizers adalah obat-obatan kardiovaskular tertentu dan antimikroba, seperti antibiotik tetrasiklin.
Dalam sebuah penelitian di Dartmouth terhadap lebih dari 5.000 orang, menemukan bahwa orang yang mengonsumsi salah satu pil ini selama setidaknya enam bulan, 50 persen lebih mungkin mengembangkan karsinoma sel basal sebelum usia 50 tahun, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi obat-obatan jenis photosensitizers.