BABAT POST – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memang kembali berniat untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, karena ia masih menjabat sebagai Gubernur BKI, Ahok merasa banyak lawan politik yang menudingnya menggunakan jabatan Gubernur DKI untuk mencari dukungan warga.
Menurut ahok, tudingan dirinya melakukan pencitraan kerap muncul bahkan saat melakukan kegiatan milik Pemerintah Provinsi DKI yang berguna bagi kepentingan warga.
Ahok mengaku menghindari beberapa kegiatan, salah satunya bakti sosial, jelang bergulirnya Pilkada DKI 2017. Dia khawatir kegiatan-kegiatan itu akan disebut pencitraan oleh lawan politiknya.
Akhir pekan lalu, Ahok menghadiri acara Hari Anak Nasional di Balai Kota KI. Dia terkejut ketika mengetahui acara tersebut menggunakan konsep bakti sosial. Ahok pun mengungkapkan ketidaksukaannya secara langsung saat dia memberi sambutan.
“Saya kira kalau hari anak lalu ada baksos, jangan ajak saya deh. Tapi hari ini enggak apa-apa karena sudah terlanjur,” ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, bebrapa waktu lalu.
Ahok mempersilakan siapa saja untuk membuat acara di kawasan Balai Kota DKI atau kantor pemerintah DKI lainnya, Termasuk jika ingin membuat kegiatan bakti sosial. Namun, dia meminta untuk tidak diundang dalam acara bakti sosial itu.
“Silakan saja kalau dokter mau pakai puskesmas kami, buat baksos. Tapi jangan undang saya, kalau undang saya acara makan-makan saja ha-ha,” ujar Ahok.
Selain tidak mau menghadiri acara baksos, Ahok juga menghindari mengunjungi tempat-tempat ibadah. Ahok khawatir kehadirannya menemui warga di tempat-tempat ibadah akan disebut pencitraan politik.
“Orang suka pikirannya politik. Saya ini menghindari datang ke pesantren atau masjid-masjid, nanti dibilang Ahok pencitraan,” ujar Ahok, ketika hadir dalam acara halalbihalal di kediaman Pemilik Yayasan Al-Wathoniyah Asshodriyah, Ahmad Sodri, Sabtu lalu.
Ahok memiliki alasan ketika memutuskan menghindari acara bakti sosial. Alasannya, kata Ahok, lawan politiknya sering menudingnya menggalang dukungan melalui acara-acara baksos.
Ahok mengatakan, ada anggapan di masyarakat bahwa kepala daerah yang baik adalah kepala daerah yang membagikan sembako untuk warganya.
“Walau dia korup, malas, harus pilih karena sudah hutang budi kan dikasih bantuan. Saya enggak suka, itu pembodohan kepada masyarakat,” ujar Ahok.
Selain itu, Ahok juga tidak suka dengan konsep bakti sosial. Menurutnya, hanya segelintir orang saja yang menerima bantuan dari bakti sosial tersebut. Ahok mengaku lebih suka membuat kebijakan yang adil sehingga manfaatnya dapat dirasakan seluruh warga.
“Sepanjang karier politik, saya enggak pernah ikut baksos. Bagi saya baksos itu hanya bantuan sosial, coba minggu depan ada anak sakit, bisa enggak dia berobat kalau enggak ada baksos? Enggak bisa. Tugas saya adalah menciptakan keadilan sosial,” ujar Ahok.