BABAT POST – Jelang digelarnya konvensi, Partai Demokrat Amerikat Serikat (AS) tertimpa isu perpecahan. Isu tersebut muncul pasca situs anti kerahasiaan WikiLeaks membocorkan 20 ribu email milik petinggi Partai Demokrat yang menyoroti Bernie Sanders.
Dalam bocoran email itu, para petinggi DNC mengeksplorasi cara untuk melemahkan kampanye Bernie Sanders termasuk memunculkan pertanyaan tentang apakah Sanders, yang seorang Yahudi, benar-benar seorang atheis.
Bernie Sanders adalah pesaing dari Hillary Clinton, yang kini telah resmi menjadi calon presiden dari partai itu.
Seperti dikutip dari BBC, Senin (25/7/2016), Sanders mendapat tekanan dari Ketua Komite Nasional Partai Demokrat (DNC), Debbie Wasserman Schultz, untuk mundur dari persaingan. Beberapa laporan menunjukkan jika Schultz akan memainkan peran untuk menenangkan Sanders dalam kampanyenya di konvensi Philadelphia.
Terkait hal ini, Bernie Sanders mengatakan bahwa seharusnya Debbie Wasserman Schultz tidak menjabat sebagai Ketua DNC.
“Dan saya pikir email ini menegaskan kembali bahwa alasan mengapa dia tidak harus kursi,” katanya.
Sanders juga menyatakan kekecewaannya pada Hillary Clinton yang menjatuhkan pilihan kepada Senator Virginia, Tim Kaine, sebagai calon wakil presidennya. Namun, ia tetap memberikan dukungannya kepada Tim Kaine.
“Saya tahu Tim Kaine selama beberapa tahun. Tim adalah orang yang sangat, sangat cerdas. Dia adalah orang yang sangat bagus,” kata Sanders.
Dan terkait bocornya puluhan ribu email itu, Ketua Komite Nasional Partai Demokrat (DNC), Debbie Wasserman Schultz, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya jelang dilangsungkannya konvensi partai itu.
Dalam sebuah pernyataan, Schultz menyatakan bahwa cara terbaik bagi partai untuk mencapai tujuannya menempatkan Hillary di Gedung Putih adalah dengan pengunduran dirinya. Sanders sendiri sebelumnya juga telah menuntut Schultz untuk mengundurkan diri seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/7/2016).
Menanggapi hal ini, Sanders mengatakan Schultz telah membuat keputusan yang tepat untuk masa depan Partai Demokrat.
“Pemimpin partai juga harus selalu tetap berimbang dalam proses pencalonan presiden, sesuatu yang tidak terjadi di 2016,” katanya.
Mundurnya Schultz adalah pukulan telak dalam upaya Partai Demokrat untuk mempertahankan keutuhan mereka. Hal ini sangat berbeda dengan volatilitas kandidat Partai Republik Donald Trump, yang secara resmi dicalonkan pada Konvensi Partai Republik pekan lalu. Konvensi Partai demokrat sendiri akan berlangsung selama empat hari di New York.