BABAT POST – Setiap pagi hari terutama saat subuh, bagi pria muda yang sehat pasti selalu direpotkan dengan kebiasaan serangan fajar, yang menggambarkan ereksi spontan pada pagi hari.
Ya, fenomena tersebut ternyata memang sangat umum, dan dalam dunia kedokteran disebut juga dengan nocturnal penile tumescence (NPT).
Ereksi ditandai dengan membesar atau menegangnya alat kelamin pada batas maksmimal. Hal ini disebabkan oleh darah yang mengalir ke penis. Ereksi juga merupakan bagian dari efek terangsangnya laki-laki oleh hal-hal yang bisa membangkitkan gairah seksualnya.
Selain itu, ereksi juga jadi salah satu ‘syarat’ untuk berhubungan badan antara laki-laki dan perempuan. Ereksi akan disebut normal bila mampu menjadi keras ketika menerima rangsangan, baik itu rangsangan fisik maupun rangsangan mental.
Meski ereksi ini sering disadari di pagi hari, namun sebenarnya NPT dapat terjadi tiga sampai lima kali dalam semalam.
“Biasanya dialami pada remaja atau pria dewasa muda, karena di usia ini hormon sedang mencapai puncaknya. Hal itu juga menyebabkan frekuensi ereksi lebih tinggi dan butuh pelepasan,” kata Gloria Brame, Ph.D, ahli seksologi.
Brame mengatakan, seiring dengan usia NPT akan berkurang karena level testosteron dan fungsi seksual juga menurun.
Walau NPT sering dianggap terjadi karena mimpi seksual, tetapi para ahli menjelaskan bahwa ereksi spontan ini terjadi secara alami. Dengan kata lain, bermimpi atau tidak ereksi tetap terjadi. Bahkan, pada bayi di kandungan pun dapat terjadi.
“Tubuh pria secara spontan menghasilkan ereksi di tengah malam untuk mengoksigenasi penis dengan aliran darah baru,” kata Uta Demontis, seksolog klinis.
Pakar lain mengatakan bahwa saat tidur REM kita tidak bisa lagi mengontrol gerakan otot, termasuk penis.
“Sebagian besar ereksi spontan terjadi akibat lonjakan hormon dan peningkatan itu menyebabkan mimpi atau membuat pria menyadari penis mereka jadi sensitif,” kata Brame.
Di siang hari, otak akan mengeluarkan zat kimia anti-ereksi sehingga tidak akan terjadi ereksi pada waktu yang tidak tepat. Nah, ketika tidur faktor penghambat itu tidak ada, sehingga ereksi pun secara spontan terjadi.