Setya Novanto Hingga Arteria Dahlan Nilai Suhardi Alius Adalah Sosok yang Tepat

BABAT POST – Pasca ditinggal oleh Jenderal Polisi Tito Karnavian, posisi pemimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akhirnya resmi digantikan oleh Komjen Pol Suhardi Alius.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto pun menyambut baik pengangkatan ketua BNPT yang baru itu.

Read More

Novanto menilai Suhardi merupakan pilihan tepat menduduki jabatan yang sebelumnya ditempati Jenderal Polisi Tito Karnavian itu.

“Saya menilai beliau mirip dengan Pak Tito, tidak banyak bicara tetapi banyak bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara melalui Korps Polri,” kata Novanto melalui keterangan tertulis yang diterima sindonews, Kamis (21/7/2016).

Novanto menyebutkan, mengomandoi BNPT dalam kerja memberantas terorisme tidak mudah. Terobosan Suhardi mengerakkan seluruh lini di BNPT agar bekerja dan berfungsi dengan maksimal dalam memberantas terorisme ditunggu masyarakat.

“Ini tugas yang sangat berat karena menjadi harapan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia yang ingin hidup aman, nyaman, damai dari ancaman terorisme,” kata Novanto.

Dia mengajak segenap warga negara Indonesia membantu tugas BNPT yang kini diamanahkan kepada Suhardi Alius dalam mengantisipasi dan menanggulangi aksi terorisme.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan pun juga mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang mengangkat Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Pengangkatan Pak Suhardi Alius menjadi kepala BNPT memperlihatkan kepiawaian Pak Jokowi selaku manajer yang baik. Pastinya yg namanya penggantian itu tidak mudah, sangat sensitif. Kalau tidak hati-hati bisa menimbulkan polemik dan kontraproduktif bagi jalannya pemerintahan, tapi hal ini bisa dikerjakan dengan baik ,” kata Arteria melalui siaran pers, Rabu 20 Juli 2016.

Dia mengatakan, terpilihnya Suhardi Alius sebagai Kepala BNPT merupakan sebuah pilihan sangat tepat. Kendati Suhardi belum pernah bertugas di Detasemen Khusus 88 Antiteror dan BNPT, dinilainya hal itu bukan kekurangan.

Sebab, kata dia, Suhardi pernah menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang membawai Densus 88.

“Secara pribadi beliau polisi bersih, ibadahnya bagus dan saat dia menjabat Kabarekrim kan terkenal kesederhanaannya. Pak Suhardi juga polisi berprestasi sama seperti Pak Tito, selalu masuk tiga besar terbaik mulai dari pendidikan di Akademi Kepolisian, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Sekolah Staf dan Kepemimpinan serta pendidikan di Lemhannas,” tutur anggota Komisi II DPR ini.

Pengalaman Suhardi bertugas di luar negeri dapat menjadi modal sebagai seorang yang mumpuni. Hal itu dinilainya menjadi modal dalam membangun hubungan regional dengan negara tetangga, khususnya guna mengefektifkam pemberantasan terorisme yang lintas negara dan mengglobal saat ini.

Related posts