Antisipasi Erupsi Bromo, Penerbangan Pesawat Garuda Dialihkan

BABAT POST – Menyusul peningkatan aktivitas Gunung Bromo, penerbangan pesawat Garuda Indonesia GA290 tujuan Jakarta – Malang dialihkan, Rabu (20/7/2016).

Pesawat yang harusnya mendarat di Bandara Abdulrachman Saleh Malang itu dialihkan ke Bandara Juanda Surabaya. Alasannya, pihak maskapai Garuda Indonesia melakukan antisipasi terhadap adanya erupsi Gunung Bromo.

Read More

Meski demikian, Bandara Abdulrachman Saleh Malang masih beroperasi.

“Antisipasi khawatir dengan erupsi Bromo,” kata salah seorang petugas Costumer Service Garuda Indonesia saat dihubungi, Rabu pagi.

Sementara itu, Kepala UPT Bandara Abdulrachman Saleh Suharno mengatakan, hari ini tidak ada penutupan bandara. Aktivitas bandara tetap seperti biasanya.

“Kami masih open. Bandara masih operasi normal,” katanya.

Soal adanya pengalihan yang dilakukan maskapai Garuda Indonesia, dia menyebut sebagai antisipasi erupsi Gunung Bromo yang masih terus dilakukan.

“Cuma antisipasi. Garuda itu antisipasi jadi dialihkan,” ucapnya.

Menurut dia, penerbangan menuju dan dari Bandara Abdulrachman Saleh dalam kondisi aman. Maskapai penerbangan Citilink jurusan Jakarta-Malang baru saja mendarat dengan normal. Dia mengaku selalu memonitor kondisi bandara dan Gunung Bromo yang terus mengeluarkan abu vulkanik.

“Kami monitor terus. Bandara monitor, Bromo juga monitor,” ucapnya.

Selain itu, peserta upacara ritual Yadnya Kasada yang naik ke kawah Gunung Bromo dibatasi seiring dengan status waspada gunung berketinggian 2.329 meter dari permukaan laut itu.

“Sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyatakan batas aman Gunung Bromo dalam radius 1 kilometer, sehingga peserta ritual Kasada yang boleh naik ke kawah Bromo juga dibatasi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo Dwijoko Nurjayadi di Probolinggo, Selasa (19/7/2016).

Puncak upacara Yadnya Kasada digelar warga suku Tengger pada 20-21 Juli di Pura Luhur Poten dan puncak Gunung Bromo yang diikuti oleh seluruh warga Tengger yang tersebar dari berbagai daerah.

Menurut dia, BPBD berkoordinasi dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Polres Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo, tokoh masyarakat dan dukun Suku Tengger, dan pihak terkait lainnya sesuai rekomendasi PVMBG tentang kegiatan ritual Suku Tengger tersebut.

“Ada beberapa poin yang kami sepakati dalam pertemuan tersebut yang tujuannya demi keamanan dan kekhusyukan ritual Yadnya Kasada yang akan dilangsungkan selama dua hari itu,” tuturnya.

Beberapa kesepakatan itu yakni warga masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan wisatawan tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo, sehingga dipasang rambu-rambu larangan bagi yang tidak punya kepentingan dengan ritual Yadnya Kasada dan imbauan keras untuk tidak mendekat ke kawah.

“Pada saat acara ritual Yadnya Kasada ada perlakuan khusus dengan melihat faktor keamanan dan saat kegiatan lontar persembahan telah dilakukan koordinasi oleh Ketua Adat Desa Wonokitri dan Desa Ngadisari, sehingga hanya orang tertentu saja yang melakukan pelontaran persembahan yang diperbolehkan naik ke bibir kawah Bromo,” katanya.

Berdasarkan laporan rutin dari Pos Pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Bromo, hari ini cuaca di gunung dengan ketinggian 2.329 Mdpl itu cerah-mendung dan angin tenang.

Gunung Bromo tampak jelas berkabut. Asap kawah teramati putih kelabu kecoklatan kondisi tipis-tebal. Tekanan lemah-kuat dan tinggi asap berkisar 100 – 1000 meter dari puncak kawah ke arah barat daya. Gempa tremor maksimal 0,5 – 7 milimeter, dominan 1 milimeter.

Hingga saat ini, status Gunung Bromo masih waspada. Warga dan wisatawan dilarang memasuki kawasan dalam radius satu kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.

Related posts