Mantan pemain Timnas Indonesia Dedek Hendri, sukses jadi begal

Babatpost.com – Mantan pemain Timnas Indonesia Dedek Hendri, sukses jadi begal, Siapa sangka seorang pemuda pemain timnas Nasional u-18 ini menjadi seorang bandit jalanan alias begal. Dia adalah Dedek Hendri pemuda kelahiran Desember 1994 lalu memiliki karir yang cukup bagus dalam dunia sepak bola.

Dedek menggeluti sepakbola sejak kecil. Beranjak remaja, dia pun mulai mengikuti sepakbola profesional. Sewaktu di bangku kelas 1 SMP dia mendaftarkan menjadi pemain klub sepakbola kabupaten.

“Saya sudah sejak kecil cinta bola. Jika ada pertandingan antarsekolah maupun antarkampung saya selalu ikut. Kemudian saat kelas satu SMP, saya mendaftar di sepak bola Persatuan Sepak Bola Bangkinang, Kampar dan diterima,” kata pria berambut plontos ini

Dalam perjalanan karirnya di klub PS Bangkinang, segudang prestasi telah dia torehkan dengan menjuarai berbagai kejuaraan tingkat nasional.

“Tim saya waktu itu beberapa kali menjuarai pertandingan. Baik kejuaran antarkabupaten dan antar propinsi dan kejuaran antar klub yang diselenggarakan pihak swasta,” kisah pria berdarah Ocu ini.

Karena keahliannya menangkap si kulit bundar, tahun 2007 atau saat duduk dibangku kelas III SMP, dia mencoba mendaftarkan diri untuk masuk Timnas U-18. Dari ratusan orang yang mendaftar, Dedek salah satu yang terbaik dan diterima masuk liga profesional. Dia pun hijrah ke Jakarta untuk meniti karir.

Saat merumput di Timnas di bawah pengawasan Manajer Pelatih Junior Benny Dollo dan pelatih inti Si Ben, Dedek juga dipercaya mengikuti pertandingan bertaraf Internasional. Saat itu, Dedek dipercaya sebagai kiper inti dalam pertadingan perebutan Piala Raja Perlis di Malaysia.

“Dari Riau hanya saya dan teman saya bernama Tengku Lutfi yang saat lolos dari seleksi U 18. Dari yang lolos seleksi, saya yang termuda karena saat itu usia saya masih 15 tahun. Dalam pertandingan di kejuaran di Malaysia, dari tiga kiper saya dipercaya sebagai kiper utama. Namun saat pertandingan itu Merah Putih tidak menjadi juara. Saya juga pernah melakoni kejuaran di Thailand,” ucap pria jebolan pesantren itu.

Namun karirnya di U-18 tidak berlangsung sama. Kurang dari setahun, Dedek mengaku mengundurkan diri dan lebih memilih pulang kampung.

“Saya berhenti dari Timas pada tahun 2008. Alasan saya berhenti di Timnas karena mendapat kabar kalau orangtua saya bercerai. Saya frustasi karena ibu saya berpisah. Di sanalah saya mulai mengenal dunia narkoba dan begal,” ucap Dedek yang ditangkap karena kasus begal di Pekanbaru.

Related posts