Ini Rahasia Marc Marquez Taklukan Sirkuit Sachsenring

Rahasia Marc Marquez jadi juara dunia

BABAT POST – Kejelian Marc Marquez dalam mengatasi kendala ban dalam Grand Prix Jerman yang berlangsung pada Minggu kemarin itu (17/7/2016), membawanya merebut podium pertama. Pembalap Repsol Honda itu pun pantas jadi juara di Sirkuit Sachsenring.

Marquez berhasil jadi pemenang di Jerman dengan catatan waktu terbaik yakni 47 menit 03.239 detik. Ia mengalakan pembalap LCR Honda Cal Crutchlow dan joki Ducati Andrea Dovizioso yang menempati urutan kedua dan ketiga.

Read More

Dalam balapan semalam, Marquez memang menunjukkan kejeliannya soal pemilihan ban. Ia mengaku sempat membuat kesalahan di awal, sebelum akhirnya membuat keputusan cermat soal komponen tunggangannya tersebut.

Berita Terkait :  Masalah menyalip Honda MotoGP 'mengingatkan saya pada Suzuki'

Ya, Marquez sempat gagal bersaing di awal. Meski berstatus pole seater, Marquez bisa tersalip Valentino Rossi. Ketika itu, ia mengaku salah strategi pemilihan ban sejak awal akibat trek yang masih basah sehingga membuatnya sempat frustrasi.

“Hari ini adalah balapan yang cukup gila. Jujur sejak awal, saya sudah memilih ban depan basah yang salah. Saya yakin untuk balapan dengan ban bertipe lembut, tapi kemudian saya lihat Valentino, Jorge dan Dani menggunakan ekstra lembut, jadi saya berubah di saat-saat terakhir,” ungkapnya seperti dilansir Crash.

“Gaya balapan saya juga bukan gaya yang tepat. Saya kesulitan bukan main dengan ban depan dan sempat buat kesalahan saat melakukan pengereman di tikungan kedelapan. Saat saya menekan motor, ban depan baru bisa tertahan sehingga saya bisa memacu motor di trek lurus,” tambahnya.

Berita Terkait :  Klasemen sementara MotoGP 2016, setelah GP San Marino

Kesulitan Marquez rupanya belum berakhir. Di saat-saat genting yakni ketika perubahan kondisi trek sejak lap ke-16, ia kebingungan untuk mengganti ban jenis apa. Pasalnya, tim cuma menyediakan ban kering atau basah di mana ban basah jenis intermediate tidak tersedia. Padahal, jenis intermediate ketika itu dibutuhkan akibat trek yang berubah dari basah menuju kering.

“Untuk tim kami, jenis menengah (intermediate) tidak ada. Kami pergi dari basah ke kering. Sebaliknya itu jadi amat membingungkan dan bagaimana memberitahu tim kalau ‘Saya ingin menengah atau saya ingin ban kering? Jadi bagi saya, ban kering jadi jawaban yang paling tepat,” jelasnya.

“Saya melakukan perubahan ban karena sudah tertinggal jauh dari posisi pertama, jauh dari podium. Saya mengambil banyak risiko karena area trek yang kering sangat kecil dan beberapa sudut masih benar-benar basah. Namun dalam sisa balapan, saya balapan seperti biasa,”

Berita Terkait :  Lorenzo Pesimis Bisa Taklukan Sirkuit Sachsenring

Strategi tersebut setidaknya jadi yang paling tepat ketimbang rider lainnya. Setelah pergantian ban, Marquez bisa meningkatkan kecepatan hingga akhirnya jadi pemenang. Hal tersebut juga didapat setelah para pesaingnya seperti Rossi justru melempem di akhir.

“Itu cukup gila karena saya tidak tahu posisi saya sebenarnya. Satu lap saya melihat berada di posisi empat, kemudian saya melihat lagi sudah berada di posisi terdepan. Saya bicara dalam hati ‘ini adalah berita baik!’ Lalu saya bisa memimpin hingga akhir,” tandasnya.

Kemenangan itu membuat Marquez makin melenggang menjauhi Rossi serta Jorge Lorenzo. Ia unggul 48 poin dari Lorenzo, dan 59 poin dengan Rossi.

Related posts