Serangan Berdarah Bastille Day di Nice Prancis Tewaskan 75 Orang

BABAT POST – Pasca berakhirnya pagelaran Piala Eropa 2016 di Prancis, sebuah serangan mematikan terjadi di Nice Prancis saat perayaan Bastille Day yang diperingati sebagai hari nasional Perancis.

Kejadian bermula saat sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi menabraki orang-orang yang ada di  sepanjang jaan Boulevard des Angais, jalan utama Nice, Kamis (14/7) menjelang tengah malam waktu setempat.

Keterangan awal dari pihak berwenang Perancis menyebut hanya ada satu orang yang berada di dalam truk. Sopir, seorang laki-laki, langsung tewas ditembak mati oleh aparat kepolisian Prancis.

Polisi kemudian menemukan senapan, bahan peledak serta granat di dalam truk. Saat ini, penyelidikan insiden Nice berada di tangan lembaga antiteror.

Berita Terkait :  DJ Snake Pun Kena Demam Om Telolet Om

Atas kejadian itu, sebelumnya korban tewas dilaporkan berjumlah setidaknya 73 orang, lalu bertambah menjadi 75 orang. Sementara itu, jumlah korban luka mencapai setidaknya 100 orang.

Warga yang berada di sekitar kejadian pun diperintahkan untuk tetap berada di dalam rumah.

Harian lokal Matin mengutip wartawannya di lokasi kejadian yang melaporkan bahwa banyak orang terluka yang masih berada di jalanan, darah terlihat di sekitar mereka.

“Orang-orang berlarian. Panik. Ada orang-orang bersimbah darah. Pasti banyak yang terluka,” kata Damien Allemand, reporter Matin.

Seorang saksi bernama Tony Molina mengatakan, ia melihat ada 70 hingga 100 kendaraan darurat. Dua helikopter telah mendarat. Mayat-mayat telah ditutupi penutup berwarna biru dan ditandai sehingga kendaraan darurat akan berjalan ke arah mereka.

Berita Terkait :  Tragedi Bom Brussels, pemerintah Belgia berlakukan hari berkabung nasional

“Aku berjalan di sekitar pantai dan melihat banyak orang bergeletakan dan berada di pinggiran jalan. Kalian bisa melihat seseorang dengan sepeda dan kursi roda dan seseorang dengan sebuah tas yang berisi penuh dengan bunga, tak berdosa dan normal di pantai,” ungkap saksi lain, Maryam Violet.

Menurut radio nasional Perancis, Presiden Perancis Francois Hollande kembali ke Paris dari Avignon untuk menggelar pembicaraan darurat di Kementerian Dalam Negeri terkait insiden di Nice ini.

Seorang pejabat lokal, Sebastien Humbert, menyebut insiden ini sebagai serangan kriminal, dan sopir yang melakukan serangan belum diidentifikasi.

Berita Terkait :  Arab Saudi Dkk Ternyata Masih Lanjutkan Boikot Terhadap Qatar

Sebelumnya, mengantisipasi serangan teror di perayaan hari nasional, Perancis telah menutup kedutaan besar di Ankara dan konsulat jenderal di Istanbul.

Pada 13 November tahun lalu, sebanyak 130 orang tewas dalam teror Paris di kafe dan restoran, gedung konser Bataclan, dan stadion sepak bola Stade de France. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan.

Dan atas serangan mematikan di Nice Prancis, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk serangan yang menewaskan setidaknya 75 orang itu.

“Atas nama warga Amerika, saya mengutuk dengan sangat keras atas apa yang terlihat sebagai serangan teroris di Nice, Perancis, yang menewaskan dan melukai puluhan orang tidak berdosa,” kata Obama lewat pernyataan.

Related posts