Babatpost.com – Microsoft tutup Nokia, ini alasannya , Rumor atas ditutupnya pabrikan nokia yang sekarang ini dipegang oleh Microsfot mungkin benar adanya. Microsoft akan melakukan perampingan pegawai di divisi mobilenya.
Perusahaan dikabarkan secara resmi telah menutup usaha perangkat ponsel miliknya yang dibeli dari Nokia yang bermarkas di Finlandia dan berakibat PHK terhadap 1.850 karyawan. Microsoft tutup Nokia
Sebagaimana diwartakan Lifehacker, Selasa (12/7/2016), sebelumnya Microsoft telah mengumumkan akan memperkecil bisnis hardware ponsel Windows dan fokus pada pelanggan bisnis.
Pascaramai diberitakan pada Mei 2016, aksi ini merupakan bagian dari rencana perusahaan asal Redmond, Washington, United States tersebut untuk memangkas total 1.850 karyawan divisi mobile.
Sekira 1.850 tenaga kerja yang dipangkas oleh perusahaan, mereka akan kehilangan pekerjaan. Microsoft juga telah menutup pusat penelitian dan pengembangan (research and development) di Salo setelah melakukan pemutusan hubungan kerja pada 2.300 karyawan di Salo.
Microsoft menjual lisensi nama Nokia kepada anak usaha perusahaan manufaktur Foxconn asal Taiwan dengan kesepakatan akuisisi Nokia Devices dan Services Business yang dibuat pada 2014.
“Kami fokus pada bisnis ponsel yang berbeda dengan diferensiasi sistem keamanan, pengelolaan, dan kemampuan Continuum milik kami dan konsumen menghargai hal itu,” ujar CEO Microsoft Satya Nadella. Microsoft tutup Nokia
“Kami akan terus berinovasi di seluruh perangkat dan pada layanan cloud kami di semua platform mobile,” sambungnya.
Kini perusahaan multinasional tersebut selanjutnya memiliki rencana yang berfokus pada bisnis fitur ponsel. Sehingga konsumen tidak akan melihat peluncuran smartphone Lumia lagi dalam waktu dekat ini.
Akan tetapi, analisis Telsyte Rodney Gedda menilai bahwa langkah ini masih diragukan, mengingat Microsoft masih berkomitmen menjaga platfrom Windows 10 Mobile miliknya dan bersikeras bahwa mereka bakal merilis handset baru. Microsoft tutup Nokia
“Masih perlu dicermati, sebab Microsoft membangun brand Surface. Dari segi perspektif, tergantung pada kualitas perangkat apakah cocok untuk tujuan perusahaan, mengingat perangkat Microsoft di masa depan adalah tablet Surface 2-in-1,” ungkap Gedda.