Pemudik Patut Waspadai Resiko Keracunan Gas CO2 dan CO

BABAT POST – Mudik lebaran tahun ini telah memakan banyak korban terutama akibat kemacetan parah di sejumlah ruas jalan. Beberapa korban pun dinyatakan meninggal dunia karena keracunan karbondioksida (CO2) sehingga kekurangan oksigen di dalam mobil.

Menanggapi hal itu, Dokter spesialis paru-paru dari Rumah Sakit Persahabatan Agus Dwi Sutanto mengatakan, kekurangan oksigen memang bisa terjadi jika terdapat kebocoran gas CO2 maupun karbon monoksida (CO) dari asap kendaraan bermotor yang masuk ke dalam mobil.

Read More
Berita Terkait :  Berikut alasan pria enggan gunakan kondom ketika berhubungan intim

“Laporan kasus keracunan umumnya dari kebocoran gas buang kendaraan bermotor yang masuk ke kabin mobil. Artinya, kalau sampai berjam-jam macet pastikan tidak ada kebocoran gas,” kata Agus.

Risiko keracunan gas CO2 dan CO atau kekurangan oksigen ini perlu diwaspadai oleh pemudik. Apalagi, kemacetan diperkirakan kembali terjadi saat arus balik dalam beberapa hari ini.

Mereka yang kebanyakan menghirup gas tersebut awalnya mengalami gejala ringan, seperti mual-mual, sakit kepala atau pusing.

“Bila hal itu terjadi segera keluar kendaraan, cari tempat teduh dan cari pertolongan medis segera,” tulis rilis dari RSUP Persahabatan.

Berita Terkait :  Pekerja Kantor Waspada Duduk Terlalu Bisa Memicu Diabetes Dan Lemah Otak

Jika kandungan gas CO2 maupun CO semakin banyak dan terus terhirup, bisa menyebabkan sesak napas, kesadaran menurun hingga pingsan, dan bisa berujung pada kematian.

Gas CO2 dan CO bersifat toksik bagi tubuh dan dapat menurunkan kandungan oksigen yang masuk ke dalam darah. Akibatnya tubuh kekurangan oksigen (hipoksemia) sehingga mengalami sesak napas hingga hilang kesadaran bahkan bisa berakibat kematian. Pada ruangan tertutup seperti di dalam mobil, bisa menyebabkan akumulasi gas CO2 dan CO sehingga risiko kekurangan oksigen meningkat.

Berita Terkait :  Tips Membaca Masa Kadaluwarsa pada Produk Makanan

Banyaknya kendaraan bermotor saat Mudik tentu meningkatkan polusi udara, termasuk kandungan CO2 dan CO. Dokter paru-paru menyarankan, pastikan tidak ada kebocoran gas dalam mobil dan hindari masuknya polusi asap dan partikel ke dalam mobil dengan menutup jendela dan pintu mobil.

Selain itu, nyalakan AC dengan mode recirculate, jangan mode outdoor circulate yang mengambil udara dari luar. Dan menepilah sebentar untuk istirahat sebelum anda terlalu lelah.

Related posts