BABAT POST – Hari kedua setelah Hari Raya Idul Fitri berita duka datang dari Ketua Komis Pemilihan Umum (KPU). Husni Kamil Manik dinyatakan meninggal dunia Kamis Kemarin (7/7/2016).
Dan sebelum menghembuskan nafas terakhir, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik sempat mengutarakan pesan terakhirnya.
Perwakilan keluarga almarhum, Zulkarnain mengatakan, pesan terakhir itu disampaikan Husni ketika ia terbaring di ruangan ICU, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Kamis (7/7/2016) malam.
“Pesan terakhirnya itu kira-kira bunyinya, harapan untuk membawa KPU menjadi lebih baik lagi,” ujar Zulkarnain di rumah duka, Jalan Siaga Raya, Nomor 23A, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis tengah malam.
Pesan tersebut, kata Zulkarnain, ditujukan ke segenap jajaran KPU. Setelah berkata demikian, Husni tidak bicara lagi. Ia memejamkan matanya dan berbaring.
Sekitar sejam kemudian, dokter mendeteksi terjadi penurunan kondisi kesehatan pada Husni. Zulkarnain mengatakan, tiba-tiba dokter mendeteksi terjadinya gagal nafas pada Husni.
“Di ICU kan termonitor semuanya. Tiba-tiba beliau gagal nafas. Itu terjadi begitu cepat sampai pukul 21.03 WIB, dokter menyatakan beliau meninggal,” ujar Zulkarnain.
Zulkarnain juga menjelaskan, awalnya almarhum mengeluhkan bisul di bagian kakinya pada Rabu (6/7/2016), tepat di Hari Raya Idul Fitri 1437 H.
“Jam 05.30 WIB, dari rumah, dibawa ke rumah sakit terdekat,” ujar Zulkarnain.
Husni sempat mendapat penanganan medis. Namun, dokter menyarankan pergi ke rumah sakit yang lebih besar lantaran kadar gulanya tinggi.
Pihak keluarga lalu membawa Husni kembali ke rumah, kemudian membawa Husni ke Rumah Sakit Pusat Pertamina.
“Beliau tidak dapat Shalat Id, hanya Shalat Subuh saja,” ujar Zulkarnain.
Di RSPP, Husni langsung masuk ke IGD dan kemudian dpindahkan ke ICU. Kadar gulanya kembali meningkat saat diperiksa di sana.
Zulkarnain mengatakan, pada Kamis sekitar pukul 20.50 WIB, keadaan Husni kian memburuk. Bahkan, komunikasi Husni dengan keluarga dan tamu tiba-tiba berhenti.
“Di ICU kan termonitor semuanya. Tiba-tiba beliau gagal nafas. Itu terjadi begitu cepat sampai pukul 21.00 WIB, dokter menyatakan beliau meninggal,” ujar Zulkarnain.
Kini, jenazah sudah disemayamkan di rumah duka. Hingga Jumat (8/7/2016) tengah malam, keluarga dan kerabat almarhum masih melantunkan doa di sekeliling jenazah yang ditutupi kain batik cokelat.
Almarhum meninggalkan tiga orang anak serta seorang istri.