BABAT POST – Meski sinar Mario Balotelli di Liverpool FC dan AC Milan meredup. Namun, hal itu tak menyurutkan ambisi sang pemain untuk menggondol trofi Ballon d’Or, lambang status pemain terbaik dunia.
Pemain 25 tahun itu percaya diri, sekembalinya ke Liverpool FC musim 2016/17 nanti, akan menjadi titik balik karier sepak bolanya. Balotelli mengatakan, masih ada cukup waktu baginya untuk menunjukkan sisi terbaik darinya ketika berada di lapangan.
Balotelli akan kembali berseragam Liverpool FC musim mendatang. Dia kembali ke Anfield di Liga Primer, Inggris, setelah kegagalannya membawa yang terbaik untuk AC Milan selama peminjaman. Pemulangannya itu, sekaligus jawaban dari San Siro yang menolak membuat kontrak permanen untuk pemain asli Italia itu.
Nama Balotelli sebetulnya pernah menjadi salah satu pesepak bola yang cukup diminati. Dia mengukir kariernya profesionalnya sejak bergabung bersama Inter Milan pada 2007 sampai 2010. Manchester City, sempat memboyongnya selama tiga musim sejak 2010, sebelum kembali ke Serie-A Italia, bersama AC Milan sampai dengan 2014.
The Reds mendapatkan Balotelli pada 2014 dengan nilai kontrak 16 juta pounds atau setera dengan Rp 278 miliar. Akan tetapi, bersama Liverpool, membuat dia tak betah.
Segala catatan buruk dan kontroversi dari seorang Balotelli pun terangkat ke permukaan selama kiprahnya di lapangan dan juga prilaku di luar lapangan. Catatan buruknya itu pula yang membuat nama Balotelli tak ada dalam Timnas Italia di Piala Eropa tahun ini.
Liverpool pun terpaksa memasukkan namanya di bursa transfer awal musim 2015 lalu. Tapi, tak ada satupun klub yang berminat selain AC Milan. Pun itu, tak permanen, alias berstatus pinjaman. Akhir musim 2015/16, AC Milan memutuskan kontrak pinjaman tersebut, dan mengembalikan Balotelli ke Liverpool.
Balotelli hanya menorehkan 4 gol dalam 28 penampilan bersama Liverpool di semua kompetisi musim 2014-2015. Dianggap kurang maksimal, striker asal Italia itu dipinjamkan ke Milan pada musim berikutnya.
Performa Balotelli ternyata tak kunjung membaik. Dari 23 kali bermain, ia cuma sanggup membuat 3 gol.
Dengen catatan buruk tersebut, Balotelli sadar keinginannya merebut bola emas bakal menjadi bahan tertawaan bagi sebagian orang.
Kendati demikian, dengan usaha keras, ia yakin bisa kembali ke performa terbaiknya dan membawa pulang gelar pemain terbaik dunia. Menurut dia, usaha dia untuk menjadi pemain terbaik selalu berhenti di skala lima dari sepuluh.
“Saya masih belum cukup bagus dalam beberapa tahun terakhir. Saya masih bisa lebih baik lagi, tetapi itu butuh waktu. Dalam skala 1-10, saya baru di angka 5, tetapi saya akan mencapai angka 10. Itulah tujuan saya. Saya ingin memenangi Ballon d’Or,” serunya kepada Corriere della Sera.
“Tentu orang-orang akan tertawa ketika saya berambisi meraih Ballon d’Or. Saya memang belum mengerahkan segalanya untuk menjadi yang terbaik. Tetapi yang terpenting adalah saya sudah menyadari kesalahan saya. Jadi, ini belum terlambat,” imbuh Balo.
Sejauh ini, baru ada 5 pemain Italia yang berhasil menyabet gelar pemain terbaik. Mereka adalah Omar Sivori (1961), Gianni Rivera (1969), Paolo Rossi (1982), Roberto Baggio (1993), dan Fabio Cannavaro (2006).