Wow, Petenis Peringkat 1 Dunia ini Harus Takluk pada Petenis Peringkat 42

BABAT POST – Novak Djokovic mungkin tak pernah membayangkan sebelumnya bahwa ia akan memutuskan rekornya setelah kalah dari  pemain peringkat 42 dunia dan unggulan ke-28 di Wimbledon.

Novak Djokovic pun harus mengakhiri kiprahnya di turnamen grand slam Wimbledon setelah kalah dalam laga empat set melawan petenis Amerika Serikat Sam Querrey di babak ketiga, Sabtu (2/7).

Read More

Sam Querrey sukses mengakhiri 30 kemenangan Novak Djokovic setelah menang 7-6, 6-1, 3-6, dan 7-6 di putaran ketiga turnamen Grand Slam Wimbledon 2016. Dengan demikian, Querrey menjadi petenis Amerika pertama yang berhasil mengalahkan Djoker pada ajang bergengsi grand slam sejak Andy Roddick pada 2009 lalu.

Berita Terkait :  Wimbledon, Nadal Melaju ke 16 Besar

“Ini sangat luar biasa, terutama bisa melakukan di Wimbledon yang dianggap sebagai salah satu turnamen tertua di dunia. Saya sangat gembira sekarang, saya pikir bahwa hari ini saya memainkan break point sangat baik dan mampu memberikan perlawanan yang sengit,” ujar Querrey, pasca pertandingan seperti dikutip Reuters, Minggu (3/7/2016).

Ini adalah kekalahan pertama Djokovic di turnamen bergengsi atau sejak kalah dari Stan Wawrinka di final Prancis Terbuka, Juni 2015 lalu. Hasil minor ini seperti memupuskan harapan petenis terbaik dunia menjadi pemain pertama yang memenangkan empat grand slam dalam satu tahun sejak Rod Laver pada 1969.

Berita Terkait :  Setelah Saling Kejar Poin, Akhirnya Greysia/Nitya Gagal Juarai Australia Open 2016

“Selamat untuk Sam. Dia memainkan pertandingan yang hebat dan mampu memberikan perlawanan dengan sangat baik. Ia melepaskan servis dengan baik, seperti yang ia biasa lakukan. Saya pikir beberapa permainannya hari ini betul-betul brutal, dia mendapatkan banyak poin cuma-cuma dari servis pertamanya. Saya takluk pada kekuatannya,” sesal Djokovic.

Djokovic seperti menutupi kesedihannya ketika ia berjalan melewati penonton di All England Club yang tetap memberikan semangat kepada petenis berpaspor Serbia tersebut. Alhasil, ia tetap menjadi pemain ketiga yang mampu mengumpulkan kemenangan terbanyak dalam sejarah di olahraga tenis, Don Budge (37) dan Rod Laver (31).

“Saya percaya pada hal-hal positif dalam hidup. Saya berhasil memenangkan empat Grand Slam dalam dua musim berturut-turut. Saya ingin mencoba dan tetap fokus, sehingga saya tidak ingin terlalu memusingkan kegagalan yang baru saja saya alami,” tandas Djokovic.

Berita Terkait :  Pertimbangan berat, Nike bakal negosiasi ulang kontrak dengan Maria Sharapova

Querrey, sudah unggul dua set ketika hujan turun dan memaksa dihentikannya pertandingan Jumat (1/7) kemarin.

Djokovic mampu merebut set ketiga dalam laga lanjutan hari ini namun lawannya mampu kembali bangkit dan memenangi tiebreak di set keempat. Di babak berikutnya, Querrey akan menghadapi petenis Prancis Nicolas Mahut.

Di babak ketiga, Mahut menang 7-6, 6-4, 3-6, dan 6-3 atas petenis Prancis lainnya, Pierre-Hugues Herbert.

Pada pertandingan lain, Kei Nishikori berhasil mencapai babak keempat setelah mengalahkan petenis Rusia Andrey Kuznetsov dengan 7-5, 6-3, 7-5. Selanjutnya, unggulan kelima Jepang bakal berhadapan dengan Marin Cilic.

Related posts