6 Masalah Kulit yang Kerap Muncul di Area Vagina

BABAT POST – Bukan hanya pada wajah, masalah kulit ternyata bisa muncul di mana saja, termasuk area organ intim wanita. Sayangnya, masalah kulit ini di vagina ini kerap tak disadari wanita.
Selain membersihkannya dengan teratur, menjaga agar vagina tetap sehat dapat dilakukan dengan mengenali gejala-gejala yang dapat merujuk pada risiko penyakit tertentu.

Seorang asisten profesor dermatologi di Icahn School of Medicine, Mount Sinai, Angela Lamb mengungkapkan, ada beberapa masalah kulit yang bisa muncul di area organ intim wanita. Berikut enam masalah kulit di vagina seperti dikutip dari Prevention.com.

Read More

1. Eksim

Eksim merupakan masalah peradangan pada kulit. Adanya eksim pada vagina bisa menimbulkan rasa gatal, kemerahan, atau ruam.

Menurut Angela, eksim umumnya terkait dengan masalah autoimun. Namun, penyebabnya hingga kini belum diketahui pasti. Penggunaan sabun pembersih vagina hingga pelumas disebut dapat memperburuk eksim.

2. Lichen sclerosus

Masalah kulit ini terbilang langka. Lichen sclerosus ditandai dengan munculnya kulit berwarna putih maupun kemerahan di area vagina.

Angela mengatakan, masalah kulit ini biasanya mulai muncul pascamenopause. Penyebabnya juga belum diketahui pasti. Ada yang mengatakan terkait dengan sistem kekebalan tubuh dan gangguan hormon.

The American Cancer Society memperkirakan, sekitar 4 persen wanita yang memiliki lichen sclerisus juga terkena kanker vulva di kemudian hari.

3. Psoriasis

Kabar buruk, penyakit kulit psoriasis juga bisa muncul di vagina. Psoriasis merupakan masalah kulit berupa ruam, kemerahan, kering, dan bersisik.

Jenis psoriasis yang umumnya muncul di daerah kewanitaan, yaitu psoriasis inverse. Bagian lipatan paha juga sangat rentan mengalami psoriasis karena sering terjadi gesekan dari menggunakan celana dan terjadi iritasi.

4. Dermatitis Kontak

Hati-hati jika terlalu sering menggunakan sabun antiseptik maupun sabun wangi untuk membersihkan area vagina. Kebiasaan itu bisa memunculkan masalah dermatitis kontak.

Kulit bisa berwarna kemerahan, ruam, gatal-gatal, bahka kulit melepuh. Hindari bahan-bahan kimia untuk membersihkan area organ intim yang bisa memicu iritasi.

5. Vitiligo

Vitiligo bisa terlihat jelas di jika muncul di daerah tangan dan kaki. Namun, tentu tidak disadari jika muncul di vagina.

Vitiligo ditandai dengan munculnya bercak kulit putih karena sel-sel penghasil pigmen kulit rusak. Menurut beberapa ahli, vitiligo bisa disebabkan oleh masalah autoimun dan juga genetik.

6. Ruam pada vagina

Molluscum contagiosum (MC) adalah virus yang ditularkan melalui kontak antarkulit atau menyentuh benda yang terkontaminasi seperti handuk. Virus ini dapat menyebabkan bintik-bintik merah yang padat, tapi tidak terasa sakit. Pengobatan dapat dilakukan oleh dokter spesialis penyakit kelamin dengan menggunakan cairan nitrogen.

Selain infeksi MC, ruam juga dapat disebabkan oleh iritasi kulit akibat banyak faktor, misalnya gesekan pakaian. Ruam juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi akibat penggunaan sabun, sampo, losion, atau parfum yang dapat memicu dermatitis. Mengganti produk-produk tersebut dengan yang bebas aroma dapat mencegah dermatitis datang kembali. Selain hal di atas, ruam juga dapat disebabkan oleh ekim, psoriasis dan infeksi jamur.

Related posts