BABAT POST – Meski pernah bersaing ketat untuk dicalonkan sebagai presiden oleh Demokrat pada 2008, Presiden Amerika Serikat Barack Obama lebih memilih untuk mendukung kandidat Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
“Saya ingin mereka yang bersama saya sejak awal mengetahui bahwa saya mendukungnya. Saya tak sabar untuk berkampanye bagi Hillary,” kata Obama, seperti dikutip dari BBC Indonesia, Jumat (10/6/2016).
Tentu dukungan itu sangat berarti bagi Hillary.
“Saya sangat senang dan merasa mendapatkan kehormatan. Kami pernah bersaing ketat tapi kami adalah sahabat sejati,” kata Hillary sebagaimana ia ungkapkan dalam wawancara dengan Kantor Berita Reuters.
Dan akhirnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menjalani kampanye dengan presumptive nominee Presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton, untuk pertama kalinya, Selasa pekan depan.
Obama dan Hillary dijadwalkan untuk mengunjungi Charlotte, North Carolina. Di sana mereka akan mendiskusikan progres yang sedang berjalan, dan mengukuhkan visi untuk AS yang lebih kuat.
Keterangan itu tertuang dalam pernyataan tertulis yang diterbitkan tim kampanye Hillary, Rabu kemarin, seperti dilansir Kantor Berita AFP, Kamis (30/6/2016).
Debut pertama mereka tampil dalam dalam kampanye sesungguhnya telah dijadwalkan pada 15 Juni di Wisconsin. Namun, rencana itu dibatalkan menyusul peristiwa penyerangan di kelab malam di Orlando, yang menjadi kasus penembakan massal terburuk dalam sejarah AS.
Sebelumnya, Obama menyatakan dukungannya untuk Hillary dalam sebuah pernyataan terbuka pada 9 Juni lalu. Hal itu dilakukan Obama setelah berbulan-bulan menghindar untuk memberikan sikap dalam pemilihan pendahuluan presiden dari Partai Demokrat.
North Carolina adalah salah satu dari lusinan negara bagian yang menjadi gelanggang perang terberat bagi kubu Demokrat, dalam pemilihan presiden November mendatang.
Sejarah mencatat, Obama memenangi suara di North Carolina dengan suara tipis di atas kandidat Republik John McCain di tahun 2008. Empat tahun kemudian, Obama malah kalah dari Mitt Romney di negara bagian ini.
Sementara itu, sebuah hasil polling terbaru menunjukkan persaingan ketat antara Hillary dan presumptive nominee Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump.