BABAT POST – Babak perempat final Piala Eropa 2016 Jumat (1/7) pukul 02.00 WIB di Stade Velodrome, Marseille, bakal dibuka dengan pertandingan Polandia lawan Portugal.
Bagi Polandia, target mereka adalah mencapai semifinal untuk kali pertama di turnamen mayor sejak 1982.
Menariknya, ini untuk kali pertama bagi Polandia bisa melaju jauh dari fase grup sepanjang keikutsertaan di putaran final Euro. Dalam dua gelaran sebelumnya yakni 2008 dan 2012, Polandia mentok di fase grup.
Polandia dan Portugal sudah kerap bertemu. Total, mereka bersua 10 kali dengan rekor kemenangan tak berbeda jauh. Polandia meraih 3 kemenangan, Portugal mendulang 4 kemenangan, dan 3 laga berakhir seri.
Pertemuan terakhir kedua negara terjadi di Kualifikasi Euro 2008. Kala itu, Polandia mampu menang 2-1 saat bermain di kandang. Sedangkan saat bermain tandang, mereka sanggup menahan imbang 2-2.
Dan jelang laga itu, pelatih Polandia Adam Nawalka meminta wasit pemimpin laga Piala Eropa 2016 harus lebih jeli melindungi striker Polandia Robert Lewandowski. Sebab, striker Bayern Muenchen itu menjadi pemain yang paling sering mendapat perlakuan kasar sepanjang berlaga di Piala Eropa 2016.
Lewandowski telah dikasari sebanyak 16 kali selama turnamen, lebih dari pemain lain dan jauh di atas bintang Portugal Cristiano Ronaldo yang dilanggar sembilan kali.
“Mengingat dia (Lewandowski) adalah salah satu striker terbaik di dunia, di mata saya dia adalah pemain nomor 9 terbaik di dunia, dia ditandai sangat ketat di turnamen ini,” kata Nawalka kepada wartawan.
“Kadang-kadang dia mencetak dua atau tiga gol dan lawan mencoba untuk menyerangnya,” sambungnya.
Nawalka mengatakan kaptennya itu secara fisik mampu menguasai tantangan, namun dia melihat wasit tidak cukup berbuat lebih untuk melindungi pemain dari pelanggaran yang dilakukan secara sinis dan berbahaya.
“Wasit harus memperhatikan beberapa pelanggaran brutal di sepak bola. Pada umumnya dalam rangka menghentikan situasi di mana lawan menghilangkan pemain tertentu dengan cara apapun,” katanya.
Nawalka menolak anggapan bahwa timnya hanya fokus meredam Ronaldo agar lolos ke semifinal.
“Sepak bola adalah kerja sama tim. Tidak ada satu tim di mana satu pemain menentukan pertandingan. Saya pikir Portugal menampilkan dirinya dengan baik sebagai tim keseluruhan. Kami perlu melihat semua pemain, bukan hanya Ronaldo, jika ingin menang besok,” tutupnya.