Berikut Sisi Positif dan Negatif Biosolar (Biodiesel)

BABAT POST – Biodiesel atau biosolar adalah bentuk bahan bakar diesel yang lebih aman bagi lingkungan dibandingkan dengan diesel konvensional. Kandungannya dibuat melalui proses campuran antara solar dan FAME (fatty acid methyl ester) yang diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan Solar konvensional.

Secara kelebihan, Biosolar memiliki banyak efek positif, namun bukan berarti tidak memiliki kekurangan. Beberapa sisi negatif yang dimiliki Biosolar juga dinilai cukup merugikan bagi yang terkena dampaknya.

Read More

“Secara bijak tetap ada nilai plus dan minusnya untuk konsumsi Biosolar, tinggal bagaimana pengguna atau pemilik mobil pintar dalam merawat dan menjaga kendaraanya saja,” ucap Mia Khrishna Anggraini, Coordinator Product Development Specialist Pertamina Lubricants, saat berbincang dengan wartawan, Senin (27/6/2016).

Berita Terkait :  Mesin Bensin F1 Modern Bernuansa Diesel dan Berteknologi Jet

Berikut efek positif dan negatif dari Biosolar:

Efek plus

1. Tidak Beracun

2. Sifat membersihkan yang baik, membersihkan kotoran-kotoran di jalur yang dilewati, salah satunya di tangki bahan bakar.

3. Lubricity yang baik, membantu melumaskan terutama di bagian ruang bakar.

4. Terbarukan, jenis bahan bakar baru, harganya lebih mahal dari solar konvensional.

5. Ramah lingkungan

6. Produksi dan penggunaan biodiesel melepaskan lebih sedikit emisi dibandingkan dengan diesel konvensional, sekitar 78% lebih sedikit dibandingkan dengan diesel konvensional.

Berita Terkait :  Jelang Tokyo Motor Show 2015, Toyota Prius Dipamerkan ke Jurnalis Berbagai Negara

Efek minus

1. Sifat membersihkan menyebabkan larutan kotoran pada tangki atau jalur bahan bakar di mana kotoran yang terbawa oleh mesin menyebabkan penyumbatan filter atau kerusakan sistem injeksi bahan bakar mesin.

“Mobil diesel era 1980-an menggunakan BBM Biodiesel kemudian terasa mesin agak tersendat, hal itu bisa jadi karena efek dari pembersihan tangki. Kotoran terbawa ke mesin, sehingga otomatis injektor bahan bakarnya rusak dan merambat ke sistem pembakaran, hingga akhirnya ke pelumas yang menjadi pertahanan terakhir dari mesin,” ucap Mia.

Berita Terkait :  Remaja Indo kembali kembangkan mobil hemat energi

2. Struktur kimia rantai gandanya mudah teroksidasi.

3. Hygroscopic (mudah menyerap air) sehingga bakteri dapat tumbuh dan dan menghasilkan lumpur dan asam yang menyumbat filter.

4. Biodiesel secara signifikan lebih mahal dibandingkan dengan diesel konvensional.

Mia menjelaskan, biodiesel yang disimpan kurang lebih enam bulan di tangki akan mudah rusak dan bisa menjadi lumpur, sifat ini menjadi salah satu efek buruk dari Biodiesel yang sangat merugikan untuk mesin.

Related posts