Inilah Reaksi Donald Trump dan Hillary Clinton Terkait Teror Bom yang Menimpa Istanbul

BABAT POST – Selasa 28 Juni 2016 malam waktu setempat, Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki, mendapat sebuah serangan teror bom. Sedikitnya 36 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat insiden yang terjadi di terminal kedatangan internasional tersebut.

Dua kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Hillary Clinton bereaksi cepat atas kejadian itu.

Read More

Donald Trump menyebut serangan terhadap Bandara Istanbul Ataturk adalah sinyal ancaman teroris yang lebih besar.

Berita Terkait :  Presiden Obama ikut komentari tentang kematian Muhammad Ali

”Musuh kita adalah brutal dan kejam dan akan melakukan apa saja untuk membunuh mereka yang tidak tunduk pada kehendak mereka,” kata bakal capres AS dari Partai Republik ini.

“Kita harus mengambil langkah-langkah sekarang untuk melindungi Amerika dari teroris, dan melakukan segalanya dalam kekuasaan kami untuk meningkatkan keamanan kami guna menjaga keamanan Amerika,” lanjut Donald Trump.

Rival Trump, Hillary Clinton yang merupakan bakal capres AS dari Partai Demokrat mengatakan;

”Serangan mengingatkan kita bahwa AS tidak bisa mundur dalam menghadapi ancaman dan AS harus memperdalam kerjasama dengan sekutu di Timur Tengah dan Eropa.”

Berita Terkait :  Breaking News : Bom Bunuh Diri Guncang Bandar Udara Istanbul Turki

Sementara itu, Gedung Putih seperti dikutip Reuters, Rabu (29/6/2016), mengutuk dalam istilah paling kuat atas serangan terhadap Bandara Istanbul Ataturk. Gedung Putih menyatakan bahwa Amerika tetap setia mendukung Turki.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut tujuan serangan teror bom ini adalah untuk merusak negaranya dengan membunuh orang-orang tidak berdosa.

“Sangat jelas bahwa serangan ini tidak ditujukan untuk mencapai hasil tertentu, melainkan membuat propaganda melawan negara kita dengan menggunakan darah dan penderitaan orang-orang tidak berdosa,” ujar pria berusia 62 tahun itu dalam pernyataannya, sebagaimana dikutip dari ITV, Rabu (29/6/2016).

Berita Terkait :  Harga Emas Melunjak? Jika Calon Presiden Amerika Serikat Ini Memenangkan Pemilu

Pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu berharap seluruh dunia menunjukkan sikap tegas untuk melawan kelompok teroris usai serangan tersebut.

Sejauh ini penyelidikan awal menunjukkan pelaku berjumlah tiga orang dengan berpakaian serbahitam. Mereka terlibat baku tembak dengan polisi sebelum meledakkan diri di terminal kedatangan internasional.

Investigasi awal juga menunjukkan kelompok militan ISIS bertanggung jawab atas serangan tersebut. Serangan yang terjadi pada Selasa 28 Juni 2016 itu menandai deklarasi dua tahun kekhalifahan ISIS di Irak dan Suriah pada 29 Juni 2014.

Related posts