BABAT POST – Berita terbaru hadir dari Suzuki Ertiga buatan Indonesia yang bakal diekspor ke Malaysia. Nantinya di negara tetangga tersebut Suzuki Ertiga tak akan lagi dijual sebagai Suzuki melainkan bakal membawa nama Proton. Namun, memang hingga saat ini masih belum dibahas terlalu jauh terkait hal itu.
Pada kesempatannya, Dony Saputra selaku 4 Wheel Marketing Director PT SIS, seperti dirangkum melalui Okezone, Senin (27/06/2016) bahwa pihaknya hingga sejauh ini masih belum bisa berkomentar apapun mengenai Proton. Menurutnya, terkait hal ini Dony menyerahkannya pada Proton untuk berbicara secara langsung. Dalam hal ini, artinya Proton sendirilah yang harus segera memberi penjelasan kira-kira kapan mereka bakal mulai meluncurkan produknya, fiturnya seperti apa, dan semua hal terkiat kendaraan tersebut. Menurutnya, kali ini sudah bukan lagi brand Suzuki melainkan brand Proton.
Selain itu, mengenai jumah unit yang diekspor, Donny sendiri mengaku bahwa pihaknya masih belum mengetahui, “ya seberapa banyak mereka butuhkan setiap bulan ya lihat saja nanti,” tambahnya.
Donny lalu menjelaskan bahwa di balik proyek ini, ada misi yaitu untuk menjawab ajakan dari pemerintah untuk memperbanyak melakukan ekspor ke luar negeri.
“Kami menyukseskan program pemerintah yang mendorong pabrikan untuk melakukan ekspor,” pungkasnya.
Seperti yang sebelumnya telah diberitakan, bahwa Ertiga yang diekspor akan mulai diproduksi mulai Mei 2016. PT SIS juga menargetkan bahwa untuk ekspor produk Ertiga buatan Indonesia bisa mencapai 1.500 unit setiap bulannya.
Sebagai informasi, ekspor Suzuki Ertiga ke Malaysia ini adalah bentuk kerja sama yang dilakukan oleh President of Suzuki Motor Corp Jepang, Osamu Suzuki dengan Proton Malaysia.
Meski masih belum diungkap oleh Proton, namun dispekulasikan bahwa Proton Ertiga akan menggendong mesin K14B yang berkapasitas 1,4 liter dengan tenaga yang dihasilkan adalah sebesar 92 ps dan torsi sebesar 130 nm. Kolaborasi mesin tersebut akan disalurkan pada transmisi manual lima percepatan dan transmisi otomatis enam percepatan. Untuk harga, sejauh ini masih belum bisa diprediksi