BABAT POST – Baru-baru ini mantan pekerja di relawan petahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menguak sisi negatif dari Teman Ahok. Mengenai hal itu, pengamat Politik Emrus Sihombing menilai jika terkuaknya ‘borok’ Teman Ahok oleh mantan pekerja itu bertanda banyak.
Hal ini dia ungkapkan pula ketika dirinya pernah mendengar Ahok dalam wawancara di media. Ahok menyebut jika dia bisa ‘bebas’ bersama Teman Ahok maupun Partai Politik.
“Enggak heran saya, mengambil kutipan dia waktu itu yang mengatakan ‘kanan kiri mantap’, saya bisa memaknai jika melalui Teman Ahok mantap dan Partai Politik mantap,” tukas Emrus saat dihubungi Sindonews, Jumat (24/6/2016).
Emrus menilai jika peluang Ahok untuk didukung Partai Politik sangatlah besar. Ini terjadi ketika eks Teman Ahok menyebut adanya kecurangan pada pengumpulan fotokopi KTP.
“Realitas Teman Ahok yang diungkap oleh kekurangan eks Teman Ahok maka tidak tertutup kemungkinan Ahok akan didukung parpol tambah besar,” tukasnya.
Terlebih lagi, Ahok tidak pernah membuat perjanjian yang disegel dengan Teman Ahok. Perjanjian itu tidak akan melirik Partai Politik untuk bisa maju Pilkada 2017.
“Jadi enggak hanya omongan saja kalau bakal ikut Teman Ahok. Harus ada perjanjian yang disegel, tapi kan tidak ada sampai saat ini,” tukasnya.
Bukan hanya itu saja, setelah mantan Teman Ahok membongkar aib Teman Ahok, kini sejumlah warga berani menyuarakan pengakuan bila KTP mereka dijadikan oleh sekelompok orang yang diduga untuk mendukung Ahok.
Kejadian ini telah berlangsung cukup lama, bahkan di antara ada yang pada tahun lalu. Salah seorang warga Cengkareng, Jakarta Barat, Dani (24) mengatakan, seseorang tak dikenal pernah menggalang pengumpulan KTP di wilayahnya dengan alasan tak jelas.
Dani pun terpengaruh mengumpulkan KTP, lantaran orang tak dikenal tersebut bertutur kata baik.
“Alasannya saat itu untuk registrasi. Tapi enggak dijelaskan registrasi apa,” kata Dani, Kamis, 23 Juni 2016 kemarin.
Dani baru mengetahui pengumpulan KTP itu untuk mendukung Ahok, setelah mendapatkan SMS di ponselnya yang berisi ucapan terima kasih karena telah memberikan KTP untuk Aho.
“Malamnya saya dapat SMS terima kasih mendukung Ahok. Lah dukung dari mana, ternyata orang yang menggalang pengumpulan KTP itu untuk Ahok, tapi kita tidak diberitahu. Itu kan namanya modus kecurngan,” ujarnya.
Berbeda dengan beberapa warga di kawasan Kavling DKI, Kembangan, Jakarta Utara yang mengaku telah dimintai foto kopi KTP oleh sejumlah petugas keamanan di sana.Yadi (33) seorang warga di kawasan itu mengaku beberapa waktu lalu, pintu rumahnya digedor oleh seorang satpam untuk meminta KTP, tanpa alasan pasti.
“Awalnya dia bilang untuk pendataan,” ujarnya.
Yadi sendiri menyadari, bahwa dugaan dukungan itu terungkap setelah pihaknya mendapatkan balasan pesan singkat SMS dari sejumlah nomor yang berisi ucapan terima kasih mendukung Ahok.
“Teman saya sudah balas, dan mengatakan enggak mendukung Ahok,” tuturnya.
Sebelumnya lima orang mantan Teman Ahok mengaku telah melakukan berbagai cara untuk mencapai target 140 KTP dalam seminggu.
Mulai dari berkoordinasi dengan sejumlah camat dan lurah, menaruh formulir di warung hingga berkongkalikong dengan boot yang ada terdapat di Mall besar.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sesumbar tidak ada manipulasi yang dilakukan tim relawan itu. Menurutnya verifikasi yang dilakukan sesuai dengan prosedur, termasuk mengirimkan konfirmasi kepada nomor ponsel masyarakat itu.
“Teman Ahok sudah membuat sistem yang sangat baik. Semua KTP yang masuk, begitu masuk ke komputer kasih notifikasi. Terima kasih Anda telah memberikan dukungan. Kalau kamu merasa bohong dia kontak kamu enggak?,” ujarnya.