Yuk Simak Cerita Warga Muslim Finlandia yang Puasa Selama 23 Jam

BABAT POST – Sebagai salah satu rukun Islam, puasa memang wajib dilaksanakan bagi setiap Muslim. Dan di setiap negara tentunya memiliki durasi puasa yang berbeda dengan negara yang lainnya.

Kita sebagai orang Indonesia akan berpuasa hampir 13 jam lamanya. Kita sebagai penduduk Indonesia terbilang beruntung karena bisa menjalankan puasa hanya 13 jam dalam sehari.

Berbeda halnya dengan warga Muslim di negara-negara Lingkar Arktik tetap menjalankan puasa Ramadhan meski di negara-negara kawasan itu matahari nyaris tak pernah terbenam.

Ada beberapa warga Muslim di kawasan Lingkar Arktik (Lingkar Kutub Utara) memilih berpuasa mengikuti waktu normal di negara-negara Timur Tengah terdekat, seperti Turki, yakni berpuasa sekitar 16 jam.

Berita Terkait :  Di Jerman Para Orang Tua Harus Hancurkan Smartwatch Sang Anak, Kenapa ya ?

Negara-negara di kawasan Lingkar Arktik ini contohnya Finlandia dan Swedia. Di Finlandia, matahari terbenam hanya sekitar 55 menit sepanjang tahun 2016.

Puasa Ramadan pada umumnya dijalani mulai dari fajar hingga senja atau matahari terbenam. Selama waktu puasa itu, warga Muslim menahan lapar, dahaga, aktivitas seksual dan beberapa aktivitas lain yang membatalkan puasa. Puasa diakhiri dengan berbuka atau dikenal dengan Iftar.

Mohammed, salah satu warga Muslim yang tinggal di Finlandia menceritakan aktivitas puasa Ramadhan kepada AJ +.

Berita Terkait :  Penganut Budha Myanmar Protes Pemberian Kewarganegaraan Pada Suku Rohingya

”Puasa dimulai pada pukul 01:35 di pagi hari dan akan berakhir pada 24.48 di malam hari. Jadi (puasa) akan berlangsung 23 jam, 5 menit. Teman-teman saya, keluarga dan kerabat yang tinggal di Bangladesh, mereka tidak percaya kami bisa melakukan puasa Ramadhan selama lebih dari 20 jam,” katanya.

Menurut Mohammed, warga Muslim di negara-negara Lingkar Arktik sudah beradaptasi dengan matahari yang terbenam singkat atau bahkan tidak pernah terbenam sama sekali.

”Jadi ketika mereka mendengar dari kami, bahwa kami menjalani Ramadhan di sini selama 23 jam atau 22,5 jam, mereka hanya mengatakan ‘Itu luar biasa, bagaimana bisa Anda mengelola ini’. Tapi entah bagaimana (Alhamdulillah) kita mengelolanya, dan kami lakukan sangat baik.”

Berita Terkait :  Serangan Truk Prancis, tewaskan hingga 73 orang

Menurutnya, beberapa warga Muslim lainnya di negara-negara terdekat dengan kondisi waktu yang sama telah menemukan cara lain untuk beradaptasi.

”Beberapa Muslim lainnya yang tinggal di Lapland (provinsi di Finlandia), kebanyakan dari mereka mengikuti tabel waktu Timur Tengah, karena mereka mengikuti negara Islam terdekat, Turki,” ujar Mohammed, seperti dikutip Independent.

Related posts