Agustus 2016, Diprediksi Bakal Terjadi Perang Besar Antara Korea Utara dan Amerika Serikat

BABAT POST – Serangan internet atas Sony Pictures terkait film parodi tentang upaya pembunuhan pemimpin Korut, Kim Jong-Un, kini berbuntut panjang. Bahkan Korea Utara mengancam akan melakukan serangan ‘yang tidak spesifik’ atas Amerika Serikat di tengah meningkatnya ketegangan keduanya.

Dalam sebuah pernyataan yang keras, Pyongyang memperingatkan serangan atas Gedung Putih, Pentagon, dan ‘seluruh daratan Amerika Serikat’.

Read More

“Tentara dari rakyat DPRK (Korea Utara) sepenuhya siap berdiri dalam konfrontasi dengan Amerika Serikat di semua ruang perang, termasuk ruang perang internet,” seperti tertulis dalam pernyataan dari kantor berita resmi pemerintah Korut, KCNA.

Dan perang besar Korea Utara (Korut) dengan Amerika Serikat (AS) itu diprediksi bakal pecah pada bulan Agustus 2016 nanti.

Rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-un menuduh AS merencanakan serangan udara preemptive. Korut bersumpah mengatasi serangan itu dengan tindakan perang.

Prediksi Pyongyang akan perang melawan Washington itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Korut pada hari Kamis. Menurut kementerian itu, pemerintahan Barack Obama merencanakan serangan udara untuk menghancurkan fasilitas nuklir dalam “perang atau agresi terang-terangan”.

Dalam pernyataan yang dilansir kantor berita KCNA, kementerian tersebut mengklaim bahwa Pyongyang memiliki bukti bahwa Washington secara terbuka mempertimbangkan kampanye pengeboman untuk melumpuhkan kemampuan nuklir Korut. Korut menganggap hal itu sudah menaikkan taruhan untuk perang habis-habisan di semenanjung Korea.

”Fakta bahwa Amerika Serikat secara terbuka mendiskusikan ‘operasi serangan presisi’ adalah tanda bahwa itu di ambang pengambilan langkah yang sangat sembrono,” kata kementerian itu melalui seorang juru bicara.

“Fakta operasi dibuat menjelang latihan militer bersama AS-Korea Selatan, ‘skenario perang’ berbahaya yang terjadi pada bulan Agustus, tidak bisa diabaikan,” lanjut kementerian itu, seperti dikutip Sputniknews, Jumat (17/6/2016).

Hubungan antara AS dan Korut telah tegang sejak tahun 2002, ketika Presiden George W. Bush memasukkan Korut dalam daftar “Axis of Evil”, bersama dengan Irak dan Iran. Rezim Korut yang kala itu masih dipimpin Kim Jong-il—ayah Kim Jong-un—khawatir bahwa serangan dari Washington sudah dekat atau situasi telah menjauh dari nonproliferasi nuklir dan pengaturan anti-rudal balistik.

Related posts