BABAT POST – Dalam sambutan saat menghadiri peringatan haul tiga tahun meninggalnya Taufiq Kiemas, Rabu (8/6), Jokowi tiba-tiba menyinggung reshuffle kabinet. Jokowi bicara soal jumlah menteri yang berasal dari kalangan NU. Di hadapan Ketum PBNU Said Aqil Siradj, Jokowi menyebutkan jumlah menteri dari kalangan NU.
“Saya mau klarifikasi mengenai menteri NU. Tadi diam-diam saya hitung ada 6. Jadi NU ada,” kata Jokowi dalam sambutannya di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, itu.
Sebaliknya Jokowi tak menghitung jumlah menteri asal Muhammadiyah.
“Muhammadiyah, karena Dr Haedar enggak tanya, saya enggak ngitung,” seloroh Jokowi disambut tawa hadirin. Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga dalam acara itu.
“Saya jadi ingat reshuffle kalau begini,” tambah Jokowi lagi-lagi disambut tawa para tamu undangan.
Seperti diketahui, isu reshuffle semakin menyeruak setelah Partai Golkar dan PAN bergabung ke pemerintah. Ketua Dewan Pakar Golkar menyebut pihaknya sudah menyiapkan sejumlah nama kader apabila permintaan datang dari Presiden Joko Widodo.
“Kalau ada isu reshuffle dan bapak presiden menghendaki akan memberikan kesempatan dan mempercayakan pada kader Partai Golkar, partai Golkar sudah menyiapkan. Sudah siap untuk itu,” ungkap Agung di rumahnya, Jl Cipinang Cempedak, Jaktim, Minggu (12/6/2016).
Beberapa nama kader Golkar, khususnya yang senior, disebut-sebut akan mendapat kehormatan sebagai anggota Kabinet Kerja. Seperti Fadel Muhammad, Idrus Marham, Syarif Cicip Sutardjo, dan sebagainya.
“Saya belum bisa menyebutkan nama-nama itu, kami sudah menyiapkan sejumlah nama, kalau satu, siap, dua siap, lebih siap. Oh iya, ada Siswono juga (yang disebut akan masuk kabinet). Saya sendiri tidak tahu persis, itu saya kira hak Pak Presiden, hak prerogatif. Tentu ingin memilih kabinetnya yang tentu jadi aset. Jadi bukan menjadi beban, yang bisa jadi aset yang bisa mendukung percepatan pembangunan. Saya kira wajar-wajar aja kalau memilih yang track record-nya baik. Kami tidak tertutup yang baru juga,” beber Agung.
“Beberapa nama kami siapkan. Kami siap-siap saja, kami belum ada permintaan resmi, reshuffle atau tidak kan kewenangan beliau. Tapi saya kira Ketum Setya Novanto sudah mempertimbangkan variasi, yang baru dan lama. Tinggal yang memutuskan Pak Jokowi sendiri,” tambah dia.
Sayangnya Agung tidak bersedia mengungkap siapa-siapa saja nama kader Golkar yang disiapkan untuk mengisi kursi di Kabinet Kerja. Hanya saja partai berlambang beringin itu sudah berjaga-jaga dan merekrut baik kader senior maupun kader muda berpotensi yang punya peluang untuk masuk dalam jajaran kementerian di pemerintahan Presiden Jokowi.
“Kalau pun nanti itu terakomodir atau terekrut, pilihan akhir di Pak Jokowi. Tidak salah Golkar merekrut yang senior, yang baru juga bisa. Sepanjang punya kapasitas,” pungkas Agung.