BABAT POST – Ternyata bulan Ramadhan tak menjadi jaminan kejahatan akan menurun. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan kejahatan di minggu pertama awal bulan Ramadhan sebanyak tiga persen. Sepekan sebelum bulan puasa angka kejahatan mencapai 824 kasus, kini menjadi 852 kasus.
“Ada peningkatan 28 kasus pada minggu pertama (bulan Ramdhan) ini,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono di Jakarta, Minggu 12 Juni 2016.
Dari 852 kasus tersebut, kasus yang paling menonjol yang terjadi selama sepekan puasa yakni narkoba, pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan.
Awi menegaskan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiarto meminta kepada jajaran untuk menindak tegas pelaku kejahatan yang membahayakan nyawa.
“Pada prinsipnya anggota harus melakukan penindakan yang proporsional, profesional dan prosedural sesuai dengan instruksi Kapolda,” tegasnya.
Menurutnya, kalau memang pelaku kejahatan membahayakan jiwa, harta benda masyarakat dan petugas tentunya harus dilakukan tindakan yang terukur termasuk harus melumpuhkannya.
Aturan menindak dengan senjata api adalah langkah paling akhir. Pasalnya yang terpenting, penindakan dengan melumpuhkan pelaku kejahatan dilakukan sesuai SOP.
“Kami kan punya standarnya dan aturan, jika terpaksa maka diperankan untuk menembak,” tuturnya.
Penggunaan senjata api untuk melumpuhkan pelaku kejahatan itu, diukur oleh anggota yang bertugas di lapangan.
“Undang-undang yang menyampaikan demikian. Jadi, semua penilaian diserahkan pada anggota kami di lapangan,” tukasnya.
Salah satu peristiwa menonjol terkait curanmor seperti yang terjadi pada Jumat (10/6) sore lalu. Dua orang anggota Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengalami luka tembak karena tidak menggunakan rompi antipeluru dalam aksi baku tembak dengan dua begal di Jl Bakti, Cipondoh, Kota Tangerang.
Terkait insiden tersebut, menurut Awi, itu di luar prediksi.
“Sebenarnya mereka sudah kami bekali rompi antipeluru. Tapi, saat itu memang kondisinya spontan karena kejahatan sedang berlangsung. Pelaku juga langsung menembak,” tegasnya.
Sementara rekan Saepudin, Aipda Saipul Gafur sendiri memakai rompi antipeluru.
“Yang satunya, Saipul Gafur sudah pakai bodyvest, namun Saefudin belum sempat gunakan sudah langsung aksi di lapangan kejar-kejaran,” pungkasnya.
Kemudian Minggu (12/6) dini hari tadi juga terjadi insiden penembakan di showroom Lamborghini Jakarta, Jl TB Simatupang, Cilandak, Jaksel. Namun, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa.